Kasih sayang yang diungkapkan bukan berarti adalah apa yang ada
dalam persepsi kita. Tapi kasih sayang itu kadang berbentuk sesuatu yang
menurut persepsi tidak seharusnya seperti itu, sehingga ada
kecendrungan bahwa apa yang kita dapatkan itu merupakan bentuk ke-tidak
Kasih sayang-nya sesuatu terhadap diri kita. Sebagaimana peristiwa yang
sering terjadi pada manusia, membuat
terkadang persrepsi manusia mengatakan bahwa itu adalah sebuah ketidak
Sayang-an. Karena persepsi subjektifitas menganggap bahwa bentuk kasih
sayang diberikan pada diri adalah sesuai keinginan kita.
Bukan
hal yang aneh kalau hal demikian terjadi, akan tetapi hal ini justru
akan membawa kita pada penjara "distorsi pemaknaan terhadap kasih
sayang" itu atau membuat kita "negatif thingking" terhadap perlakuan
pada diri yang tidak sesuai apa yang kita inginkan. Jebakan penjara
inilah yang kemudian mengantarkan pada perasaan antipati terhadap
sesuatu/orang yg memperlakukan kita tidak sesuai apa yang kita harapkan
(persepsi bahwa seuatu/seseorang itu tidalk memberikan bentuk perhatian/
tidak menyayangi dan mengasihi).
Persepsi tersebut di atas akan mengantarkan kita pada sebuah kasus yang senantiasa menjadikan manusia beranggapan bahwa Tuhan kadang-kadang tidak adil dalam memberikan ketetapan terhadap makhluknya. Padahal, tanpa mereka sadari Tuhan adalah Maha sempurna dimana telah menetapkan segala sesuatu yang terbaik kepada makhluknya sebagai bentuk perwujudan kasih sayangnya. Jadi hal yang dipersepsikan adalah beentuk ketidak sayangan Tuhan sebenarnya adalah sebuah keetegasan Tuhan dalam meberikan sesuatu itu sesuai kadar dan takaran umat. Sehingga dijelaskan Tuhan bahwa Segala sesuatu memiliki hikma di dalamnya sebagai bentuk kasih sayang Tuhan. Karena itu, persepsi "negatif thinmking" atau khusnusson adalah hal yang harus dihindarkan agar dalam kehidupan kita mampu menemukan hikmah yang menjadikan kita sadar bahwa itu adalah bentuk kasih sayang Tuhan pada kita meskipun tidak sesuai apa pengharapan kita.
sehubungan hal tersebut, maka dalam hidup kita aklan senantiasa menemui kondisi sepbagaimana di atas. Dimana terkadang perilaku dari orang yang sangat kita dambakan memberi perhatian (kasih sayang) memperlakukan kita tidak sesuai dengan pengharapan kita. Tapi, berangkat dari sikap "positif thingking" di atas maka seharusnya tertanam kesadaran pada diri untuk melihat kenyataan yang ada di balik sikap seseorang yang diharapkan perhatiaanya (kasih sayang) dan memang sudah mengatakan sikap bahwa dia menyayangi kita untuk senatiasa berfikir positif terhadap dirinya.
Karena, barangkali apa yg dilakukannya adalah sebuah sikap meniru Tuhan dalam menyampaikan pesan kasih sayang pada makhluknya dengan bentuk ketegasan pada diri kita. Untuk itu, perlu dilihat lebih dalam tentang setiap kondisi yang mengharuskan kita untuk mempersepsikan sesuatu yang di luar pengharapan kita sebagai bentuk penyam[paian kasih sayang dari oarng yang mencintai kita dalam perlakuan berbeda.
Karena, yakinlah bahwa seseorang yang menyayangi tak akan pernah berbuat untuk membuatmu terluka.
Persepsi tersebut di atas akan mengantarkan kita pada sebuah kasus yang senantiasa menjadikan manusia beranggapan bahwa Tuhan kadang-kadang tidak adil dalam memberikan ketetapan terhadap makhluknya. Padahal, tanpa mereka sadari Tuhan adalah Maha sempurna dimana telah menetapkan segala sesuatu yang terbaik kepada makhluknya sebagai bentuk perwujudan kasih sayangnya. Jadi hal yang dipersepsikan adalah beentuk ketidak sayangan Tuhan sebenarnya adalah sebuah keetegasan Tuhan dalam meberikan sesuatu itu sesuai kadar dan takaran umat. Sehingga dijelaskan Tuhan bahwa Segala sesuatu memiliki hikma di dalamnya sebagai bentuk kasih sayang Tuhan. Karena itu, persepsi "negatif thinmking" atau khusnusson adalah hal yang harus dihindarkan agar dalam kehidupan kita mampu menemukan hikmah yang menjadikan kita sadar bahwa itu adalah bentuk kasih sayang Tuhan pada kita meskipun tidak sesuai apa pengharapan kita.
sehubungan hal tersebut, maka dalam hidup kita aklan senantiasa menemui kondisi sepbagaimana di atas. Dimana terkadang perilaku dari orang yang sangat kita dambakan memberi perhatian (kasih sayang) memperlakukan kita tidak sesuai dengan pengharapan kita. Tapi, berangkat dari sikap "positif thingking" di atas maka seharusnya tertanam kesadaran pada diri untuk melihat kenyataan yang ada di balik sikap seseorang yang diharapkan perhatiaanya (kasih sayang) dan memang sudah mengatakan sikap bahwa dia menyayangi kita untuk senatiasa berfikir positif terhadap dirinya.
Karena, barangkali apa yg dilakukannya adalah sebuah sikap meniru Tuhan dalam menyampaikan pesan kasih sayang pada makhluknya dengan bentuk ketegasan pada diri kita. Untuk itu, perlu dilihat lebih dalam tentang setiap kondisi yang mengharuskan kita untuk mempersepsikan sesuatu yang di luar pengharapan kita sebagai bentuk penyam[paian kasih sayang dari oarng yang mencintai kita dalam perlakuan berbeda.
Karena, yakinlah bahwa seseorang yang menyayangi tak akan pernah berbuat untuk membuatmu terluka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar