Lantas apakah yang terjadi di Nainawa pada bulan muharram (10 muharram tepatnya)?
Apakah kita telah buta untuk menyaksikan noda sejarah yang begitu memilukan?
Lantas tidakkah kita berfikir, kenapa Imam Husain As (cucunda Nabi
Muhammad Saww. yang dikatakan bahwa Husain berasal dari Nabi dan Nabi
bersaksi bahwa Husain adalah Penghulu Pemuda Syurga) datang menuju Kufah
hanya ditemani 73 orang keluarga dan sahabatnya?
Tentu saja, karena maksudnya datang bukan untuk berperang. Toh,
padukaku bisa mengumpulkan bala tentara di Madinah dengan persenjataan
lengkap jika memang maksudnya untuk berperang. Tapi tidak dilakukan,
karena saya yakin bahwa Padukaku adalah Imam yang tahu akan haramnya
berperang di bulan Muharram.
Lantas apa lagi yang kalian akan bela terhadap pasukan Yazid yang telah membantai paduka cucunda Nabi di gurun Sahara?
Masihkah layak mereka (Pembunuh Imam) kalian bela lantaran kalian anggap mereka adalah muslim?
Tidakkah mereka telah berbuat zalim terhadap rombongan paduka Husain yang kebanyakan perempuan dan anak-anak?
Bukankah Nabi telah mengajarkan tata cara seorang muslim bersikap dalam
medan perang untuk tidak membunuh anak-anak dan perempuan sertaembantai
musuh dalam keadaan lemah (meskipun kenyataannya ini bukan perang dan
tak bagaimana mungkin anda menjadikan keluarga Nabi sebagai musuh)?
Kalian katakan diri kalian keras terhadap orang yang melukai saudara se muslim?
Lantas, tidakkah lebih mulia paduka Husain kalian anggap sebagai
saudara se muslim (jika tidak ingin memuliakannya lantaran ia cucunda
Nabi)?
Lantas tuduhan apalagi yang akan kalian hinakan pada mereka yang hari
ini melaknat Para Pembunuh (beserta orang yang terlibat di dalamnya)
pembantai rombongan cucunda Nabi?
Apakah sudah sedemikian kerasnya hati kalian untuk bisa membuka mata
menyaksikan sejarah dan mendengarkan jeritan pilu dari noda sejarah
yang telah tergorea di Nainawa?
Tidakkah pilu hatimu mengetahui bahwa bagian dari Nabi telah terbantai
bahkan terpenggal kepalanya disana, lalu kemudian jenazah dihinakan di
arak keliling kota dan tidak diurus untuk dimakamkan?
Bukankah kalian juga yang menjerit tangis tatkala menyaksikan saudara
se muslim kita terbantai di Mesir, Suriah, pilifhina dan bagian dunia
lainnya?
Lalu kenapa taagis dan jeritan kami untuk cucunda Nabi yang teraniaya dianggap sesuatu yang salah?
Kenapa sepertinya tak ada air mata yang ingin kalian berikan untuk mengenang Sejarah berdarah ini?
Ketahuilah, hari ini kami menangis, menangisi kesyahidan Sang Penghulu
Pemuda Syurga yang telah menunjukkan betapa perlawanan atas kezaliman
harus tetap tegak bagaimanapun kondisinya.
Biarkanlah, apapun yang kalian katakan terhadap kami. Kami akan tetap
menangis karena Nabi sendiri yang telah memberitakan bahwa cucunya akan
terbantai di Padang KARBALA. Karbun wa Bala (Padang Air Mata).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar