Jumat, 26 September 2014

"Salib di Bulan Sabit", Agama adalah berasal dari Yang Maha Esa

Dr. Jerald F. Dirk adalah mantan diaken di Gereja Metodis Bersatu. Seorang yang awalnya memluk agam kristiani. Namun karena keingintahuannya ia mulai mengkaji agamanya sendiri. Tidak hanya sampai disitu, ia kemudian tertarik oleh satu pusara besar tentang satu agama yang memiliki pemeluk lebih dari sepertiga jumlah manusia di dunia ini. Agama yang justru cenderung dianggap datang jauh setelah agama kristiani dipeluk dan berkembang. Orang-orang menyebut agama itu dalah islam. Agama yang pada akhirnya diyakini oleh sang penulis buku ini lantaran kebenaran yang tidak bisa ditolaknya.
Buku ini dibagi menjadi sembilan bab, dimana dalam pembahasannya sang penulis lebih mengedepankan fakta yang ditemukannya langsung mengenai kesamaan-kesamaan yang ada dalam agama kristen dan islam bahkan yahudi.
Dalam pembahasannya ia kemudian mengungkapkan bahwa antara ketiga agama; Yahudi, Kristen dan Islam adalah agama Ibrani (Ibrahim/Abraham). Agama yang diajarkan oleh Nenek moyang Nabi yang sama. Sehingga adalah sebuah keniscayaan jika agam-agama yang diakui itu memiliki kesamaan dari segi sejarah dan nilai ajarannya. Hanya saja, menurut ia endala terbesar yang dihadapi umat beragama hari ini adalah pemahaman tentang agama-agama lainnya. Dan dari situlah berkembang ego yang pada akhirnya mencipta dinding tebal yang memisahkan kebenaran dari ke-tiga agama ini. Sehingga sangat disayangkan bahwa antar pemeluk agama ini saling mengkafirkan satu sama lain bahkan sampai pada saling menumpahkan darah lewat peperangan yang dikobarkan atas nama Tuhan yang dianggap mereka berbeda satu sama lain.
Dalam pemaparan selanjutnya juga dia mengunkap bahwa tetap eksisnya agam-agama yang ada sebelumnya adalah lantaran adanya distorsi pemahaman dari pemeluknya atau dalam hal ini ada fakta yang tak ditemukan oleh mereka dan ditambah dengan kemalasan mencari fakta atas keyakinan yang dimiliki. Hal itu diyakininya lantaran adanya kitab-kitab yang ditemukan yang menceritakan tentang Nabi-nabi pelanjut dari dua agama sebelumnya, yahudi dan kristen. Dimana dalam agama Yahudi Nabi Musa (Moeses) menyampaikan akan datangnya Nabi Isa (Yesus) dan Nabi terakhir yang menyempurna agama. Dalam pemaparannya ini, ia menyataan bahwa umat Yahudi yang tidak mengalami distorsi pemahaman kemudian mengakui tentang keNabian Isa (Yesus) dan menjadi pemeluk Kristiani. 
Sementara itu, Umat kristinai yang mengakui keNabian Musa (Moeses) lewat penyampaian Nabi Isa (Yesus) tetap memuliakan Nabi Musa. Namun dalam perkembangan selanjutnya, pemahaman umat kristiani pun mengalami distorsi atas fakta yang ada menyangkut ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa (Yesus). Pemahaman yang sampai hari ini amat bertentang dengan pemahaman agama islam tentang disalibnya Yesus serta dianggapnya Yesus sebagai anak Tuhan yang datang menebus dosa. Selain itu, banyaknya injil yang beredar dimana isinya banyak diubah menjadi alasan kuat bagi penulis untuk melakukan penelitian dari manuskrip-manuskrip yang bisa diyakini orisinal dan mampu membawanya menuju sebuah fakta yang tak terbantahkan. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa dalam kitab kristiani (injil) dan Kitab Yahudi (taurat) atau tentang perjanjian lama dan perjanjian baru adalah benar-benar memuat tentang ajaran yang sama dan mengabarkan tentang akan datangnya utusan terakhir yang menjadi penyempurna dari ajaran sebelumnya.
Sehingga bagi ia, bahwa pemeluk agama yahudi yang tak mengalami distorsi pemahaman dan menemukan fakta dari kitab suci yang benar akan mengakui kenabian Isa dan menjadi pengikut agama Kristiani waktu itu. Lalu atas penyampaian Yesus dalam kitab yang benar-benar menuliskan sabdanya, maka menurutnya umat kristiani harus mengakui kenabian dari Muhammad (mohammed) sebagai utusan atau Nabi terakhir yang menyempurna. Namun, ia juga sangat menyadari bahwa dalam hal ini terdapat kepentingan politik dan ego suku yang membuat keterpisahan bagi pemeluk agama Yahudi, kristen dan islam.
Akhirnya, saya menyatakan bahwa buku ini adalah sebuah karya ilmiah dari seorang manusia yang memang benar jujur dalam ilmunya. Manusia yang telah meletakkan dasar ego dirinya, kaumnya dan agama kristiani yang dianut sebelumnya. Ia mampu melewati lorong-lorong penghalang distorsi pemahamannya dan menemukan cahaya kebenaran yang membuatnya tak mampu menolak untuk menyatakan bahwa agama silam adalah penyempurna dari agama kristiani. Begitu banyak kesamaan dan tak terbantahkan serta banyak ajaran dalam islam yang telah memperbaiki pemahaman umat kristiani yang keliru memahami ajaran yang dibawakan oleh Yesus, apalagi menganggap Yesus sebagai anak Tuhan. Inilah pengakuan yang menjadi karya dari pemikiran seorang mantan pemeluk kristiani. Karya yang ditulis dengan semangat perdamaian, dengan tujuan menyampaikan fakta yang ditemukan oleh sang penulis. Salib di Bulan Sabit. Begitu ia menamai karyanya ini. Bahwa Ajaran Kristiani yang disimbolkan dengan Salib terdapat dalam ajaran Islam yang disimbolkan dengan Bulan Sabit. Karya menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.