Minggu, 28 September 2014

Kenapa Pemuda Harus Berpolitik? (Sebuah Apresiasi Bagi Mereka yang Tengah Berjuang)



Manusia adalah Makhluk Politik (Human Politica), seperti yang dikatakan Aristoteles. Olehnya manusia tidak bisa lepas dari hal yang berbau politik. Sampai disini Aristoteles menganggap politik adalah suatu sistem yang membuat manusia saling berinteraksi dalam menghasilkan keputusan-keputusan yang sifatnya mengikat bagi komunitas masyarakat tersebut. Sampai disini politik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, apalagi ini sangat erat kaitannya dengan kepemimpinan. Namun dilain pihak banyak yang mengatakan bahwa politik adalahperangkat dan tata cara yang digunakan untuk mencapai kekuasaan di suatu komunitas

Nah, melihat dari itu maka sungguh bahwa politik memang sangat penting. Keputusa-keputusan yang diambil (sifatnya politis) tentu akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan suatu masyarakat. Maka dari itu, masyarakat yang sudah dalam kondisi sadar harus mengambil peran dalam politik saat ini. 


Hari ini, kondisi masyarakat kita di hadapkan pada momentum “Pesta Demokrasi” yang di dalamnya sangat erat dengan keputusan politik yang akan kita ambil. Olehnya, saya memilih untuk ikut berpartisipasi aktif dalam momentum kali ini. Bagi saya, sebagai Mahasiswa yang memiliki peran sebagai ‘Agen Perubahan’ tentu harus ikut dlam momentum ini. Kita tidak bisa hanya sekedar berpangku tangan dan menjadi manusia yang “Tuna Politik“. (tidak aktif dalam politik lantaran pesimis atau memang benar-benar apatis atau mungkin karena larangan organisasi kemahasiswaan).  Menjadi manusia “tuna politik” bagi saya telah menghilangkan satu eksistensi kita sebagai manusia. Kehilangan diri sebagai Makhluk poltik.

Pada momentum kali ini hal yang akan dihadapi adalah mengikuti Pemilu Legislatif (09 April 2014). Memang ini adalah Pesta Demokrasi, sebuah kegiatan yang oleh Aristoteles dikatakan sebagai hal yang sulit mewujudkan masyarakat madani (masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan). Tentu itu sangat benar. Sebuah sistem pemilihan yang diatur oleh suara pemilih terbanyak maka yang terjadi adalah menghasilkan pilihan yang kualitasnya rendah lantaran kondisi masyrakat kita juga banyak yang berada di bawah kesadaran intelektual yang baik. Sehingga dengan mudah suara-suara tadi ini bisa didulang oleh orang atau partai tertentu dengan tawaran sembako atau uang senilai puluhan ribu rupiah. Akhirnya dengan syarat batas suara yang harus dipenuhi setiap Caleg untuk duduk, maka Caleg yang memiliki jumlah suara terbanyaklah (lewat ambang batas) yang bisa terpilih. Dan kondisi masyarakat yang mirip ‘kartu prabayar’ inilah yang memudahkan orang-orang yang berkapasitas finansial besar bisa melanggeng ke Parlemen. Dan sekali lagi, terbukti bahwa demokrasi benar-benar tak bisa mewujudkan masyarakat madani itu.

Lalu apakah kita hanya akan terus berpangku tangan sembari melewatkan momentum ini dengan asumsi akan selalu begitu yang terjadi?, Yah, memang sejarah ini akan kembali terulang. Tapi jika kita berhasil mengumpulkan (menghimpun) suara-suaraorang yang sadar dan baik tu untuk ikut memilih orang yang sadar dan baik juga maka tentu ceritanya akan berbeda. Meskipun jelas bahwa mungkin jumlahnya akan sangat sedikit tapi tidak apalah kita mencoba dari sekedar berpangku tangan dengan rasa pesimis yang begitu besar. Tidak! Kita harus mengambil peran ini. Peran di tengah masyarakat untuk membantu mendudukan orang-orang yang (dianggap) baik di Parlemen. Kita harus mengambil langkah ini. Tidak ada tawaran lagi. Atau kita hanya akan jadi penikmat sejarah sembari hanya mengutuk apa yang tidak kita coba mengambil peran di dalamnya.

Sudahlah, hari ini masih tersisa waktu sebelum Pemilu Legislatif dilangsungkan. Bagi kita, Pemuda ataupun Mahasiswa harus menyebarkan ini dengan sungguh-sungguh. Paling tidak di keluarga kita sendiri, ke masyarakat sekitar rumah kita. Bahwa penting untuk kita memilih orang baik agar mewakili kita di Parlemen nanti. Setidaknya orang yang kita kenal dan memiliki integritas dan ‘track record’ yang baik (disinilah fungsi kita untuk menganalisis tentang siapa yang akan kita usung di Parlemen itu). Marilah kawan sebarkan berita untuk bisa membantu orang-orang tulus dan baik itu menjadi wakil kita di Parlemen. Paling tidak ini adalah suatu bentuk ikhtiar kita dalam mewujudkan perubahan bagi masyarakat untuk sejahtera dan berkeadilan. Sebuah langkah yang memang cukup berat, karena harus disertai ketulusan dalam melaksanakan ini. Ketulusan bahwa kita memilih (mendukungnya) bukan karena rupiah yang menggadai harga diri kita. Tapi, karena orang-orang itu memang bisa kita percaya dan kita punya akses dengannya untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat di masa mendatang.

Akhirnya, saya menyampaikan rasa salut kepada teman-teman Pemuda yang hari ini ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung orang-orang yang memiliki idealis (visi dan misi pro rakyat) untuk bisa duduk di Parlemen. Kalian telah berbuat sesuatu yang luar biasa untuk perubahan. Semoga ikhtiar yang dilakukan diberi kemudahan dalam perjuangan ini dan harapan kita bisa tercapai. Kalian keren! (p_b)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.