Jumat, 19 Desember 2014

Salawat; Keberkahan Nabi Muhammad Saww dan Keluarganya sebagai Imam Bagi Seluruh Manusia

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, bersalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab 56)

Penggalan ayat di atas selalu berulang disampaikan setiap jum'at. Betapa wajibnya kita bersalawat, minimal lima kali dalam sehari saat melakukan salat. Tentu saja, Salat yang ditegakkan jelas takkan dinilai sah tanpa membacakan salawat.
Lalu seperti apa cara kita bersalawat itu?
Kita tentu dalam salat selalu membaca slawat ini.
"Allahumma salli ala Muhammad wa ali muhammad kama sallaita ala ibrahim wa ali ibrahim."
(Ya Allah limpahkan keberkahan kepada nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana keberkahan atas nabi Ibrahim dan keluarganya).

Sabtu, 13 Desember 2014

Tuhan Telah Diperbanyak (God is One; Understanding of Different Religions only Distortion of Faith)


PROLOG
Aku takkan pernah melupakan sebuah pagi yang lembab di bulan agustus, di bawah kaki gunung tempat aku bersama temanku sedang melakukan perkemahan. Suatu hari dimana aku terbangun dan mendapati diriku berada di sebuah tempat yang tak pernah kusangka menjadi kenyataan. Tempat dimana tepat kumenyaksikan banyak persitiwa sejarah berlalu. Itu pula yang kemudian membuatku begitu bersemangat melalui hari-hari berikutnya. Meskipun di hari itu teman-temanku begitu merisaukan diriku yang tiba-tiba tak berada di lokasi perkemahan.
“Aku dimana?” Tanyaku yang masih saja bingung.
Aku kemudian segera mengambil botol air minum yang ada di saku tas yang merangkulku. Kuputar tutup botol itu lalu kemudian kubuka dan langsung menuangkan isinya ke dalam saluran tenggorokanku. Pluk, pluk, pluk. Tiga tegukan berhasil memuaskan dahaga dalam tenggorokanku yang seperti telah melakukan perjalanan begitu jauh di hari yang panas. Aku kembalikan botol itu ke saku tas yang sebelumnya kututup dengan rapat. Aku masih saja sangat kebingungan, Aku terbangun tanpa ada teman-teman yang bersamanku datang ke tempat itu. Tanpa tenda, tanpa bekas api unggung dan tanpa smartphone yang selalu menemaniku.

Jumat, 12 Desember 2014

Mengucapkan Natal; Itu Tidak Haram

Sedikit tergerak oleh adanya fatwa pengharaman oleh sekelompok Ulama yang kemudian dijadikan rujukan oleh banyak penganut agama muslim tentang mengucapkan selamat natal. Bahkan sebuah potingan dialog percakapan yang paling seting dimunculkan adalah membandingkan dua kondisi yang tentu sangat berbeda dan menggelitik hatiku untuk menanggapinya.

Bagiku dua kondisi yang disalahpahamkan (dianggap dua kondisi yang sama) oleh penulis potongan dialog itu, penyebar dan yang ikut membenarkannya adalah sebuah 'ketergelinciran intelektual'. Bagaiman  mungkin sebuah ucapan selamat (selamat hari natal) disandingkan dengan ucapan persaksian terhadap keyakinan (kalimat syahadat)? Ini tentu sangat jauh berbeda. Mengucapkan selamat adalah bahasa sapaan untuk menjadi ramah dan menghormati orang lain. Misalkan 'selamat malam, pagi, sore'. Yah, meskipun ucapan natal memang sering dikaitkan dengan kondisi teologi umat agama lain tapi tidak serta merta orang yang mengucapkan itu adalah membenarkan teologi umat lain.

Kamis, 11 Desember 2014

Aku Harus Menjadi Mikail dalam "Tuhan Telah Diperbanyak"

Bismillah ar rahman ar rahim.
Aku akhirnya benar-benar memulai menuliskan sebuah buku yang selama ini aku impikan.

Ini akan menyita imajiku lebih jauh...
Aku harus benar-benar menjadi Michael -sebutan untuk namaku, Mikail- yang merupakan seorang pemuda yang tenggelam dalam pelajaran filsafat yang diteguknya di kelas kuliah. Yah, Mikail adalah seorang Mahasiswa Filsafat yang jiwanya begitu goyah setelah selama ini hampir seluruh hidupnya dirasaknnya dilalui begitu sia-sia.


Mikail sebenarnya adalah mahasiswa yang tidak sengaja terjebak dalam kelas filsafat setelah sebelumnya tak bisa mengikuti jejak teman-teman SMA-nya yang lulus di Universitas dan jurusan yang juga begitu diidamkannya.

Selasa, 09 Desember 2014

"Tanyalah Pada Ahlinya" ; Jika Ingin Mengurai Kebenaran

Sumber: Library Private BADIK
Munculnya fitnah yang besar atas sebuah mazhab islam baru yang nyatanya sudah ada ejak lama dan berkembang sampai saat ini yaitu mazhab ja'fari (imam Ja'far As Shadiq As) atau dikenal juga sebagai 'istna asyariah' (12 imam) atau lebih dikenal dengan mazhab 'syiah'. Pergulatan yang panjang dialami oleh mazhab ini namun tetap eksis dan memiliki penganut yang jumlahnya boleh dikata semakin bertambah. Namun hal yang memilukan adalah munculnya berbagai fitnah karena persoalan adanya oknum yang begitu mencari perbedaan mazhab ini dari mazhab yang kebanyakan digunakan oleh umat islam di dunia ini (empat imam mazhab; imam syafii, malaki, hanbali dan hanafi) yang pada kemudian dipelintirkan dan dibumbui dengan berbagai fitnah keji hanya karena adanya informasi yang diterima bukan pada sumber aslinya.

Kebuntuan persatuan yang kadang kala sangat menegangkan itupun pada akhirnya dipolitisasi oleh beberapa kelompok untuk selalu membuat ketegangan dengan motif untuk menentang mazhab syiah agar tidak dijadikan mazhab resmi umat islam. Padahal dalam kenyataannya bahwa Risalah Amman telah menafikkan perbedaan itu dan mengutamakan persatuan dengan melegalisasi bahwa mazhab syiah (ja'fari) benar dan diakui oleh umat islam yang diwakili ulama pada waktu itu.

Selasa, 18 November 2014

Polemik Kenaikan BBM; Menolak Bukan Solusi?

Silakan kawan-kawan ke luar di SPBU sekitar, lihat siapa yang sedang mengantri disana?
"Roda Empat dan Roda Dua."
Apakah itu dimiliki oleh si Miskin yang dikhawatirkan itu?
1) Nah, kalau persoalannya adalah harga bahan pokok akan melonjak ikut naik. Maka bukankah solusinya adalah 'Operasi Pasar' untuk menjaga kestabilan daya beli masyarakat?
2) Kalau khawatir harga pendidikan tinggi? Bukankah sudah ada dan BOS yang digelontarkan oleh Pemerintah? (Artinya saat subsidi BBM dipangkas, maka ada tambahan APBN yang belum dialokasikan bisa ditambahkan pada jumlah anggaran pendidikan)
3) Kalau bilang akan banyak orang miskin dan pembunuhan massal? Faktanya waktu SBY menaikkan harga dari Rp.4.500 ke Rp. 6.500 tak ada Kematian Massal seperti yang diduga. itu karena masyarakat tetap mampu membeli BBM itu. Lagipula orang miskin yang anda maksudkan di kolong jembatan atau di gubuk-gubuk tua juga tidak bergantung pada BBM.

Minggu, 09 November 2014

Boleh Mengosongkan Vs Penghapusan kolom Agama di KTP


(Sebenarnya saya menganggap isu ini tak perlu saya komentari lantaran ini cukup jelas redaksi katanya.) Hanya saja, di 'beranda Facebook' saya muncul beberapa postingan yang setelah saya cermati merupakan kegagalan pemahaman atas redaksi kata 'boleh mengosongkan'. Hal itu malah ditafsirkan bahwa akan terjadi 'penghapusan kolom agama'.

Berbagai cibiran pun muncul dari mereka yang sepertinya begitu emosional terhadap setiap kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dan Kabinet Kerjanya. Dan tentu saja mereka teridentifikasi pendukung Kubu sebelah pada Pilpres lalu. Dan rupanya mereka masih saja memperlihatkan kecendrungan 'menyerang' lawan politik yang sudah sah jadi pemerintah untuk 5 tahun akan datang.
Ada yang menulis bahwa 'penghapusan kolom agama' (ini gagal paham, karena bukan penghapusan tapi pengosongan yang sulit mereka bedakan) menganggap akan ada upaya pengkafiran karena menghilangkan identitas agama kita (utamanya Islam) di KTP. Ada yang bilang bahwa kita harus bangga dengan identitas keislaman sehingga harus benar mencantumkannya dalam kartu identitas. Bahkan sampai ada yang menyatakan bagaimana kalau saya meninggal di tengah jalan tanpa ada yang tahu kalau saya muslim dan akhirnya mayatnya dikremasi atau memakai pemakaman tidak dengan cara islami. Akan terjadi pernikahan beda agama dan segala macam ketakutan-ketakutan yang terlalu dibuat-buat.'

Jumat, 07 November 2014

Haruskah subsidi BBM dipangkas yang berujung pada naiknya harga BBM?


      Ini adalah pertanyaan kritis yang harus dilontarkan Mahasiswa dan dikaji dengan baik sebelum langsung turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi. Kita berdalih bahwa hari ini harga minyak dunia mengalami penurunan dari harga sebelumnya (dollar/barel) sehingga tidak wajar jika pemerintah menaikkannya. Namun di sisi lain pemerintah berangapan bahwa jumlah komsumsi BBM telah menghabiskan APBN yang jumlahnya fantastis hanya untuk subsidi. Dan dimana BBM subsidi ini malah dinikmayi 80 % masyarakat menengah ke atas.

      Dengan landasan ini memang seharusnya masyarakat ekonomi 'rendah' dianggap tak masalah karena mereka jarang menggunakan BBM subsidi. Hanya saja, pengaruh kenaikan harga BBM akan berdampak sistemik pada proses ekonomi kita. Mulai dari proses produksi yang pasti memberikan biaya lebih bagi yang menggunakan BBM dalam produksinya. Biaya distribusi pun demikian. Dan pada akhirnya harga barang produksi tentu akan mengalami kenaikan sebagai dampak sistemik dari tinginya harga BBM tadi.

Pantaskah Pemerintah Memangkas Subsidi BBM?


Indonesia baru saja memasuki babak baru pemerintahan setelah resmi dilantiknya Bapak Joko Widodo-Muh. Jusuf Kalla sebagai presiden-wakil presiden periode 2014-2019 mendatang. Hanya saja, di tengah eforia kebahagian masyarakat yang mengharapkan masa depan baru dari pemerintahan baru tiba-tiba dicemari oleh sebuah pemberitaan hangat mengenai isu kenaikan harga Bahan Bakar Minya (BBM) akibat dipangkasnya subsidi BBM oleh pemerintahan baru ini. Isu ini telah dilontarkan sendiri oleh pemerintah dan menjadi komsumsi hangat bagi hampir seluruh masyarakat di negeri ini.

Isu kenaikan harga BBM telah mendapat perhatian dari hampir semua kalangan masyarakat Indonesia semenjak isu ini bergulir beberapa bulan lalu. Dari akademisi, mahasiswa, ekonom bahkan ‘masyarakat bawah’. Menjadi tersedot perhatiannya terhadap isu ini. Apalagi, isu ini telah sering diberitakan media-media baik cetak maupun elektronik. Dalam menanggapi isu ini ada yang pro dan ada pula yang kontra atas isu kenaikan ini.

Senin, 03 November 2014

Revolusi Al Husain: Setiap Hari adalah Asyura (10 Muharram), Setiap Tempat adalah Karbala

     Tak ada semangat menentang kezaliman yang lebih dahsyat dari tragedi Karbala. Karenanya musuh-musuh islam takut jika revolusi Imam Husain As diketahui semua muslim. Semangat perlawanan yang begitu sahsyat dilakoni Cucunda Nabi. Meski baginda tahu akan terpenggal, baginda tak pernah gentar
      Kisah inilah yang setiap Muharram tiba menjadi momentum mengurai kembali sejarah pahit ini. Kisah inilah yang setiap tahun oleh penganut mazhab syiah diperingati. Karbala tempat makam Imam selalu ramai dikunjungi dan diziarahi sebagai kedukaan atas musibah kafilah Imam. Dan seruan ini, peringatan ini setiap tahun dilantunkan keras sehingga lebih banyak manusia yang mengetahui. Bahkan bukan hanya muslim saja yang hari ini mengagumi sosok Imam Husain As atas revolusi karbala yang dilakoninya. Umat di luar penganut islam pun memperingati tragedi memilukan ini.

     Mereka kagum dan berduka. Kagum atas kegigihan sang martir yang tetap datang berdiri menentang kezaliman meskipun banyak yang meninggalkannya. Kagum atas kerelaan Imam yang telah merelakan jazadnya dianiaya agar setua revolusi ini tetap hidup dalam hati para pecinta keadilan. Dan mereka berduka atas tragedi ini bahwa betapa umat Nabi telah begitu tega menganiaya cucunda tercinta. Sedih karena lantaran banyak dari yang mengaku muslim tak tahu kisah ini. Adapun yang tahu menganggapnya sebagai peristiwa biasa. Bahkan ada yang tetap bersikukuh membelah pembunuhbdan pembantainya. Oohhh. Betapa memilukannya.
      Tapi, bagaimanapun cahaya disembunyikan. Berkas akan tetap terlihat oleh mereka yang mencari terang. Sehingga hari ini semakin banyak yang mencoba menutupi tragedi ini maka semakin banyak pula yang mulai mencari fakta dan mengetahui kejadian yang sesungguhnya. Lalu lahirlah banyak pecinta Al Husain As yang setiap tahun ikut mempetingati dan menyerukan revolusi sang martir. Mereka takkan pernah gentar untuk berseru. Tak pernah takut dengan ancaman kaum zalim yah, karena bagi pecinta sang Imam semangat sang martir ikut menyatu dalam jiwanya. Dan lahirlah slogan "KULLU YAUMIN ASYURA, KULLU ARDIN KARBALA" (Setiap Hari adalah Asyura (10 Muharram) dan Setiap Tempat adalah Karbala).
      Semangat Kullu yaumin asyura kullu ardin karbala ini adalah semamgat untuk mempersiapkan diri dalam menantangvkezaliman meskipun kita berdiri sendiri dan tak ada yang menemani.semangat yang meyakini bahwa kemuliaan mati syahid tentu adalah hadiah daripada hidup terhina dan takluk pada kezaliman. Semangat kesiapan menyambut kematian kapanpun dan dimanapun. Karena setiap hari adalah asyura, hari dimana kita siap berdiri menentang kezaliman meski tak ada yang menemani. Hari dimana kita siap merelakan jazad teraniaya untuk melawan tirani. Hari dimana seorang pemuda, anak kecil dan perempuan-perempuan setia bersama sang Imam (simbol keadilan) untuk berdiri di tengah padang untuk menyuarakan kebenaran. Dan setiap tempat adalah Karbala adalah semangat siap menjemput kematian dimanapun kita berada. Semangat yang menyatakan bahwa setiap tempat adalah serupa padang karbala, medan memperjuangkan keadilan dan menentang kezaliman. Dan sebagaimana padang karbala, kita siap meneguk kematian tanpa gentar sedikitpun.
     Inilah semangat yang begitu ditakuti oleh musuh islam. Karena semangat ini mampu mendidihkan darah perjuangan setiap muslim untuk berdiri tegak menantang kezaliman tanpa peduli jazadnya akan dicincang. Semangat yang membuat jiwa bergetar bagi para pecinta yang merindukan al husain, penghulu pemuda syurga. Pewaris kenabiaan.
      Maka dengarkanlah wahai saudaraku, di Muharram ini betapa kami pecinta al husian as menyerukan dahsyatnya tragedi yang menimpa keluarga nabi di karbala. Betapa kami berduka atas musibah ini. Betapa kami menginginkan kalian untuk tahu tentang pedihnya kisah ini. Betapa kami inginkan kalian mewarisi semangat al husain. Kullu yaumin asyura, kullu ardin karbala.
(Labbayka Ya Husain)

Sabtu, 01 November 2014

10 Muharram; Diampuninya Dosa Setahun Vs Meraih Syafaat Al Husain

Saya terenyah mendapati banyak yang mengajak esok berpuasa. Berpuasa pada 10 Miharram. Tapi kebanyakan mereka tak tahu maknanya. Hanya untuk mendapatkan hadiah, dihapusnya dosa selama setahun? Seperti itulah tawaran menggiurkan yang juga diajakan pada yang lainnya. Sungguh 'hebat' menurutku.

Tapi, apakah saya juga akan berpuasa karena tergiur hal serupa? Tidak!. Bukan itu yang kumau. Seharusnya kalian tahu ada makna yang dikandung 10 Muharram itu. Sehingga jika kalian benar menjalankan puasa maka kalian seharusnya tahu bahwa menahan haus itu agar kalian merasakan bagaimana penderitaan Kafilah Imam Husain As di Padang Karbala yang dahaga karena sungai furat diblokade oleh Pasukan Yazid Bin Muawwiyah mulai tanggal 8 muharram sampai terjadinya pembantaian penuh duka. Mengethui tentang bagaimana kafilah itu kini terkepung di terik panasnya Padang Karbala tanpa setetes air pun pelepas dahaganya.

Revolusi Sang Martir, Imam Husain As

Bagi mereka yang menganggap kemenangan dalam sebuah medan pertempuran adalah mengalahkan musuh atau membuatnya menyerah dan tak berdaya saja, maka orang demikian akan melihat tragedi Karbala sebagai kemenangan atas rezim Yazid Bin Muawwiyah.

Tapi hal itu keliru, lantaran meskipun terbantai dan harus syahid inilah kemenangan sempurna bagi setiap muslim yang merindukan kematian mulia. Imam Husain As akhirnya menjadikan kesyahidannya sebagai satu diantara sekian banyak gerakan revolusi islam di masa lalu. Inilah revolusi 'darah mengalahkan pedang'.


Adalah sebuah keniscayaan bahwa Sang Martir memang harus merelakan kepalanya terpenggal di Karbala. Hal ini sudah diberitakan oleh Allah jauh sebelum tragedi ini terjadi. Tragedi Karbala yang menyimpan semangat revolusi Imam. Semangat yang tidak semua bisa memahaminya. Utamanya kaum materialis yang melihat kemenangan dari situasi seperti di atas. Mengalahkan musuh.

Dan inilah revolusi sang Imam. Darahnya yang tertumpah telah memberi noda pada sejarah umat Nabi yang begitu dibanggakn oleh sebagian umt hari ini. Sehingga bagi mereka yang jujur dalam mempelajari sejarah akan menemukan betapa busuknya umat nabi di masa lampau yang telah membantai keluarga Nabi dan memenggal kepala Imam Husain As. Kita akhirnya sadar bahwa kemulin memng berada di sisi Nabi dan itrah Ahlul Baitnya yang siap mengorbankan apapun demi tegaknya rislaah. Sebagaimana Imam Husain As yang tetap saja berjalan menuju Karbala meskipun baginda tahu bahwa disana akan dibantai dan terpenggal. Sesuatu hal yang bagi manusia kebanyakan akan dihindari untuk didatangi. Tapi justru diaitulah letak revolusinya. Revolusi yang semangatnya terus hidup dalam jiwa-jiwa pecinta nabi dan ahlul baitnya.

Revolusi Sang Martir adalah semangat Perlawanan atas kezaliman. Bahwa kita siap melawan kezaliman. Kita siap menyerahkan jiwa dan raga untuk lantang menyerukan kebenaran. Bahwa meskipun perlawanan itu harus ditempuh sendiri, tak boleh ada gentar sedikitpun. Dan semangat inilah yang terus berkobar sampai hari ini. Semangat yang telah melewati lorong-lorong sejarah dan memasuki jiwa setiap yang mencintai sang Imam.

#LabbaykaYaHusain!!!

Please forgive me

Still feels like our first night together
Feels like the first kiss, it's getting better baby
No one can better this...
Still holding on, you're still the one.
First time our eyes met, same feeling I get
Only feels much stronger, wanna love you longer
You still turn the fire on...

Jumat, 31 Oktober 2014

Jangan Seperti Fadli Zon!!!

    BADIK- Satu kesyukuran bahwa hari ini (31/10/14) Fadli Zon akhirnya datang ke Bareskrim Mabes Polri untuk menanyakan langsung tentang kasus yang menimpa MA. Sehingga dari sebelumnya dia menyatakan bahwa keterlaluan menangkap seorang penusuk sate yang 'hanya' menyebarkan foto editan di FB katanya. Dan hebatnya pemuja Fadli Zon ini juga langsung meresponnya dengan bermacam-macam tuduhan.

      Ada yang menyindir Bapak Jokowi yang hebat karena baru 10 hari nsudah menunjukkan
otoriternya. Ada yang bilang Jokowi kembali ke "ORDE BARU'. Dan tuduhan lainnya yang sungguh sangat tak berdasarkan hasil nalar yang baik.

Anggota DPR, Titisan Aktivis Kampus yang gagal 'Move On'



Bagi saya yang sering kali menyaksikan manusia yang rakus kekuasaan di kampus-kampus saling bertikai merebutkan kepemimpinan. Tak merasa heran dengan kelakuan anggota DPR di Parlemen yang dipertontonkan kepada masyarakat. Hal itu karena mereka adalah orang-orang yang di masa lalu lahir dari kampus-kampus dengan suasana yang serupa pada hari ini.

Idealisme yang mereka bicarakan hanya ada di forum-forum, tapi diabaikan tatkala kekuasaan harus direbut olehnya dan kelompoknya. Dalam posisi ini mereka tak lagi memikirkan kepentingan bersama meskipun yang selalu mereka bicarakan adalah memperjuangkan hak rakyat. Rakyat yang mana? Dari sinilah mereka bermula, dari kampus-kampus saat mereka adalah menjadi Mahasiswa. manusia yang harusnya menjadi harapan pembaharu. Sayangnya tidak demikian adanya.

Kamis, 30 Oktober 2014

Ghadir Khum: Penyempurnaan Ajaran Islam

Tafsir atas Ayat Tabligh 5.67:

Ayat inilah yang menjadi sebab terjadinya peristiwa di Ghadir Khum setelah Haji Wada,

5.67. Yâ ayyuHâ al-rasûl balligh mâ unzila ilayka min rabbika...

Kalimat perintah (fi'il amar) balligh selama ini telah ditafsirkan sebagai SAMPAIKANLAH... Kini akan kita lihat tafsirnya sebagai SEMPURNAKANLAH...

(a)

5.67. Balligh mâ unzila ilayka min rabbika...

Kunci ayat ini terdapat pada mâ unzila ilayka min rabbika (apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu). Apa yang diturunkan itu? Apa itu mâ unzila ilayka... itu? Ini seperti dalam ayat 2.4, yakni "dan orang-orang yang beriman kepada mâ unzila ilayka...". Ada berbagai pendapat tentang mâ unzila ilayka, tetapi yang tidak pernah diungkap adalah bahwa ia berjumlah 12 dalam seluruh Qur'an:

2.4, 4.60, 4.162, 4.166, 5.64, 5.67, 5.68, 7.2 (kitâbun), 13.1 (al-kitâb), 13.19, 13.36, 34.6 (al-'ilma),

yang menunjuk kepada 12 Imam Ahlul Bayt as. Dengan demikian, perintah dalam Ayat Tabligh adalah perintah untuk menyampaikan perkara 12 Imam as itu.

(b)

Diriwayatkan bahwa Rasul saw memulai dakwah dalam keluarga (Bani Hasyim) dengan perintah ini:

26.214. Wa andzir 'asyîrataka al-aqrabîn (dan berilah peringatan kepada keluarga yang terdekat).

Sedangkan dakwah keluar dengan perintah ini:

15.94. Fa ashba' bi mâ tu-maru wa a'ridh 'ani al-musyrikîn (maka sampaikanlah secara terang-terangan apa yang diperintahkan dan berpalinglah dari orang-orang musyik).

Dan Ayat Tabligh adalah perintah penutup dakwah beliau saw:

5.67. ... sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu... dan Allah memeliharamu dari (gangguan) manusia...

Perhatikan ayat 15.94, terdapat "bi mâ tu-maru" yang berjumlah 5:

2.68, 15.94, 16.50, 66.6, 37.102,

yang menunjuk kepada Muhammad saw dan Ahlul Bayt as. Ini artinya bahwa beliau saw telah MENYEMPURNAKAN mâ tumaru di dalam keluarga dan sehingga, terhadap orang-orang luar, berlaku "wa a'ridh 'ani al-musyrikîn" (dan berpalinglah dari orang-orang musyik). Sedangkan ayat 5.67 menunjukkan bahwa, apabila beliau saw wafat, maka "dan Allah memeliharamu dari (gangguan) manusia".

Dengan demikian, penting untuk kita cermati 'asyîrataka al-aqrabîn dalam ayat 26.214. Kalimat 'asyîrat ada 4:

9.24, 26.214, 58.22.
26.214,

yang diterjemahkan "keluarga". Akan tetapi, apabila kita bandingkan dengan 'asyâra dalam 81.4 yang artinya "harta yang paling berharga", maka 'asyîrataka al-aqrabîn dalam ayat 26.214 haruslah berarti "keluargamu yang paling berharga", yaitu Ali as, dan itulah yang kemudian keluar menjadi mâ tu-maru (yang berjumlah 5) dalam ayat 15.94 itu.

Oleh karena itu, perintah andzir dalam ayat 26.214 bukanlah berarti "berilah peringatan". Untuk arti "berilah peringatan", terdapat 5:

6.51, 14.44, 19.39, 40.18, 74.2,

yakni perintah kepada Muhammad saw dan Ahlul Bayt as untuk memberikan peringatan kepada 'orang-orang lain'.

Bahwa ayat 26.214 tidak termasuk, itu sebagaimana kita ingankan, bahwa andzir di situ artinya SEMPURNAKANLAH.

(c)

Perintah langsung dari Allah swt yang telah kita ketahui sebagai SEMPURNAKANLAH adalah:

utimmû: 2.187, 2.196, 9.4,

ûfû: 2.40, 5.1, 6.152 (2), 7.85, 11.85, 16.91, 17.34, 17.35, 26.181,

yang semuanya berjumlah 13. Kita butuh 4 lagi untuk menjadi 17, dan itu adalah:

2.68: if'alû mâ tu-marûn,

15.94: balligh mâ unzila ilayka...,

15.94: ushda' bi mâ tu-maru...,

37.102: if'al mâ tu-maru...

Dengan demikian, kita telah membuktikan bahwa balligh dalam Ayat Tabligh 5.67 artinya SEMPURNAKANLAH.
Ayat inilah yang menjadi sebab terjadinya peristiwa di Ghadir Khum setelah Haji Wada,
5.67. Yâ ayyuHâ al-rasûl balligh mâ unzila ilayka min rabbika...
Kalimat perintah (fi'il amar) balligh selama ini telah ditafsirkan sebagai SAMPAIKANLAH... Kini akan kita lihat tafsirnya sebagai SEMPURNAKANLAH...
(a)
5.67. Balligh mâ unzila ilayka min rabbika...
Kunci ayat ini terdapat pada mâ unzila ilayka min rabbika (apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu). Apa yang diturunkan itu? Apa itu mâ unzila ilayka... itu? Ini seperti dalam ayat 2.4, yakni "dan orang-orang yang beriman kepada mâ unzila ilayka...". Ada berbagai pendapat tentang mâ unzila ilayka, tetapi yang tidak pernah diungkap adalah bahwa ia berjumlah 12 dalam seluruh Qur'an:
2.4, 4.60, 4.162, 4.166, 5.64, 5.67, 5.68, 7.2 (kitâbun), 13.1 (al-kitâb), 13.19, 13.36, 34.6 (al-'ilma),
yang menunjuk kepada 12 Imam Ahlul Bayt as. Dengan demikian, perintah dalam Ayat Tabligh adalah perintah untuk menyampaikan perkara 12 Imam as itu.

Masalah Ayat Wilayah 5.55

Masalah Ayat Wilayah 5.55:

1. Mengapa menggunakan kalimat waliyyukum (tunggal) dan bukan awliyâ-ukum (jamak)?

2. Apakah para Imam as lainnya juga "menunaikan zakat sembari ruku"?

3. Adakah bukti yang meyakinkan bahwa alladzîna âmanû... itu adalah 12 Imam as?

JAWAB:

(1)

Perhatikan "uskun anta wa zawjuka al-jannat wa kulâ minHâ...", maka kulâ, makanlah KAMU BERDUA, tapi uskun anta, TINGGALLAH ENGKAU... Perintah uskun anta untuk Adam as (tunggal) yang menyertakan zawjuka (istrimu). Ini seperti dalam ayat 34.10: yâ jibâlu awwibî ma'aHu wa al-thayr, perintah kepada gunung-gunung (jibâl) yang menyertakan burung-burung (al-thayr).

Nah, ayat 5.55 sebetulnya hanyalah innamâ waliyyikumu AllâHu, that's it, tidak lebih. Mengapa? Karena dalam Qur'an yang ada hanya Allah swt sebagai wali, tak ada satu ayat (lain) pun yang menunjukkan bahwa Rasul saw adalah wali, tidak ada! Nah, wa rasûliHi ada penyertaan ke AllâH, sedangkan wa alladzîna âmanû... adalah penyertaan ke rasûliHi.

Apakah jelas, Tuan?

(2)

Kalimat "menunaikan zakat sembari ruku" hanyalah terjemahan yang 'dikacaukan' oleh asbabun nuzul. Yang sebenarnya adalah,

5 alladzîna yuqîmûna al-shalâta...: 2.3, 5.55, 8.3, 27.3, 31.4,

5 râki'ûn: 2.43, 3.43, 5.55, 9.112, 38.24,

yakni bahwa kedua-duanya menunjuk kepada Muhammad saw dan Ahlul Bayt as. Ayat ini, dengan penunjukan ini, lebih dulu ada sebelum terjadinya asbabun nuzul dimana Imam Ali as memberi shadaqah sembari beliau as ruku', yakni suatu peristiwa yang 'secara kebetulan' terasa elok tatkala dinarasikan dengan "menunaikan zakat sembari ruku". Akan tetapi haruslah disadari bahwa narasi atau terjemahan seperti itu dapat mendistorsi makna hakikinya.

Terkait dengan pertanyaan di atas, maka kita katakan bahwa 12 Imam as itu al-râki'în, orang-orang yang kapan dan dimana pun selalu ruku', maka tentu saja dalam melakukan shadaqah pun mereka dalam keadaan ruku'.

(3)

Ada Allah swt sebagai wali, sebagaimana ayat 5.55, ada juga wali Allah atau awliya Allah (wali-wali Allah).

10.62. Alâ inna awliyâ-a AllâHi lâ khawfun 'alayHim wa lâ Hum yahzanûn (ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tiada kekhawatiran atas mereka dan tidak pula mereka bersedih).

Wali Allah artinya kekasih Allah. Banyak yang mengaku / diaku sebagai wali-wali Allah. Tapi lâ khawfun 'alayHim wa lâ Hum yahzanûn hanya 12:

2.38, 2.62, 2.112, 2.262, 2.274, 2.277, 3.170, 5.69, 6.48, 7.35, 10.62, 46.13.

Allah swt adalah wali atau pelindung atau penolong dari orang-orang lemah. Siapa menolong orang-orang lemah maka dia menolong Allah swt sehingga Allah swt akan menolongnya dan meneguhkan kedudukannya (lihat ayat 47.7). Dengan demikian, apabila seseorang menolong Allah swt, maka, secara harfiyah, dia adalah wali Allah dalam arti penolong Allah. Lalu Allah swt meneguhkan kedudukannya menjadi wali Allah dalam arti kekasih Allah.

Karena itu, Allah swt sebagai wali atau penolong, maka Dia menolong melalui pertolongan para wali-Nya, dalam hal ini 12 Imam as.

Kita telah melihat bahwa Allah swt sebagai mawla, yang juga berarti penolong / pelindung, ada 12 dalam Qur'an:

2.286, 3.150, 6.62, 8.40 (2), 9.51, 10.30, 22.78 (2), 47.11, 66.2, 66.4.

Dengan demikian, sesungguhnya sudah clear...

Tapi boleh saja seseorang bertanya,

"Terlepas dari mawlâ dan awliyâ-a AllâH, adakah kalimat waliy yang terkait dengan Allah swt juga berjumlah 12?"

Ternyata:

13 Allah swt sebagai Wali: 2.257, 3.68, 3.122, 4.45, 5.55, 6.127, 7.155, 7.196, 12.101, 34.41, 42.9, 42.28, 45.19,

2 wali dari sisi Allah swt: 4.75, 19.5,

2 awliyâ-a AllâH: 10.62, 42.6,

sehingga berlalu 13 & 2 & = 17 = 5 & 12.
1. Mengapa menggunakan kalimat waliyyukum (tunggal) dan bukan awliyâ-ukum (jamak)?
2. Apakah para Imam as lainnya juga "menunaikan zakat sembari ruku"?
3. Adakah bukti yang meyakinkan bahwa alladzîna âmanû... itu adalah 12 Imam as?
JAWAB:
(1)
Perhatikan "uskun anta wa zawjuka al-jannat wa kulâ minHâ...", maka kulâ, makanlah KAMU BERDUA, tapi uskun anta, TINGGALLAH ENGKAU... Perintah uskun anta untuk Adam as (tunggal) yang menyertakan zawjuka (istrimu). Ini seperti dalam ayat 34.10: yâ jibâlu awwibî ma'aHu wa al-thayr, perintah kepada gunung-gunung (jibâl) yang menyertakan burung-burung (al-thayr).
Nah, ayat 5.55 sebetulnya hanyalah innamâ waliyyikumu AllâHu, that's it, tidak lebih. Mengapa? Karena dalam Qur'an yang ada hanya Allah swt sebagai wali, tak ada satu ayat (lain) pun yang menunjukkan bahwa Rasul saw adalah wali, tidak ada! Nah, wa rasûliHi ada penyertaan ke AllâH, sedangkan wa alladzîna âmanû... adalah penyertaan ke rasûliHi.

Tafsir atas Hadits Ghadir "man kuntu mawlâHu fa Hâdzâ 'aliyyun mawlâHu..."

Ada dua redaksi Hadits al-Ghadir. Musnad Ahmad 1/118 No. 950 menggunakan redaksi "man kuntu mawlâHu fa 'aliyyun mawlâHu...". Redaksi lain yang menurut al-faqir lebih tepat adalah "... fa Hâdzâ 'aliyyun mawlâHu...", yakni menggunakan harf Hâdzâ, INILAH DIA (Musnad Ahmad, 4/370 No. 19321; al-Nasa'i, No. 93; dll). Rasulullah saw bersabda INILAH DIA (Hâdzâ) sambil mengangkat tangan Imam Ali as.
18.49. Dan diletakkan kita maka kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap adap yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini (fa Hâdzâ al-kitâbi) yang tidak meninggalkan (lâ yughâdiru) yang kecil dan tidak pula yang besar kecuali ia mencatat semuanya." Dan mereka dapati apa yang mereka kerjakan ada (tertulis)...

GALERI PUSTAKA

Buku ini berkisah tentang anak kecil bernama shopie yang mendapat surat dari orang misterius yang mengajarkannya filsafat





































Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.