Selasa, 18 November 2014

Polemik Kenaikan BBM; Menolak Bukan Solusi?

Silakan kawan-kawan ke luar di SPBU sekitar, lihat siapa yang sedang mengantri disana?
"Roda Empat dan Roda Dua."
Apakah itu dimiliki oleh si Miskin yang dikhawatirkan itu?
1) Nah, kalau persoalannya adalah harga bahan pokok akan melonjak ikut naik. Maka bukankah solusinya adalah 'Operasi Pasar' untuk menjaga kestabilan daya beli masyarakat?
2) Kalau khawatir harga pendidikan tinggi? Bukankah sudah ada dan BOS yang digelontarkan oleh Pemerintah? (Artinya saat subsidi BBM dipangkas, maka ada tambahan APBN yang belum dialokasikan bisa ditambahkan pada jumlah anggaran pendidikan)
3) Kalau bilang akan banyak orang miskin dan pembunuhan massal? Faktanya waktu SBY menaikkan harga dari Rp.4.500 ke Rp. 6.500 tak ada Kematian Massal seperti yang diduga. itu karena masyarakat tetap mampu membeli BBM itu. Lagipula orang miskin yang anda maksudkan di kolong jembatan atau di gubuk-gubuk tua juga tidak bergantung pada BBM.

Minggu, 09 November 2014

Boleh Mengosongkan Vs Penghapusan kolom Agama di KTP


(Sebenarnya saya menganggap isu ini tak perlu saya komentari lantaran ini cukup jelas redaksi katanya.) Hanya saja, di 'beranda Facebook' saya muncul beberapa postingan yang setelah saya cermati merupakan kegagalan pemahaman atas redaksi kata 'boleh mengosongkan'. Hal itu malah ditafsirkan bahwa akan terjadi 'penghapusan kolom agama'.

Berbagai cibiran pun muncul dari mereka yang sepertinya begitu emosional terhadap setiap kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dan Kabinet Kerjanya. Dan tentu saja mereka teridentifikasi pendukung Kubu sebelah pada Pilpres lalu. Dan rupanya mereka masih saja memperlihatkan kecendrungan 'menyerang' lawan politik yang sudah sah jadi pemerintah untuk 5 tahun akan datang.
Ada yang menulis bahwa 'penghapusan kolom agama' (ini gagal paham, karena bukan penghapusan tapi pengosongan yang sulit mereka bedakan) menganggap akan ada upaya pengkafiran karena menghilangkan identitas agama kita (utamanya Islam) di KTP. Ada yang bilang bahwa kita harus bangga dengan identitas keislaman sehingga harus benar mencantumkannya dalam kartu identitas. Bahkan sampai ada yang menyatakan bagaimana kalau saya meninggal di tengah jalan tanpa ada yang tahu kalau saya muslim dan akhirnya mayatnya dikremasi atau memakai pemakaman tidak dengan cara islami. Akan terjadi pernikahan beda agama dan segala macam ketakutan-ketakutan yang terlalu dibuat-buat.'

Jumat, 07 November 2014

Haruskah subsidi BBM dipangkas yang berujung pada naiknya harga BBM?


      Ini adalah pertanyaan kritis yang harus dilontarkan Mahasiswa dan dikaji dengan baik sebelum langsung turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi. Kita berdalih bahwa hari ini harga minyak dunia mengalami penurunan dari harga sebelumnya (dollar/barel) sehingga tidak wajar jika pemerintah menaikkannya. Namun di sisi lain pemerintah berangapan bahwa jumlah komsumsi BBM telah menghabiskan APBN yang jumlahnya fantastis hanya untuk subsidi. Dan dimana BBM subsidi ini malah dinikmayi 80 % masyarakat menengah ke atas.

      Dengan landasan ini memang seharusnya masyarakat ekonomi 'rendah' dianggap tak masalah karena mereka jarang menggunakan BBM subsidi. Hanya saja, pengaruh kenaikan harga BBM akan berdampak sistemik pada proses ekonomi kita. Mulai dari proses produksi yang pasti memberikan biaya lebih bagi yang menggunakan BBM dalam produksinya. Biaya distribusi pun demikian. Dan pada akhirnya harga barang produksi tentu akan mengalami kenaikan sebagai dampak sistemik dari tinginya harga BBM tadi.

Pantaskah Pemerintah Memangkas Subsidi BBM?


Indonesia baru saja memasuki babak baru pemerintahan setelah resmi dilantiknya Bapak Joko Widodo-Muh. Jusuf Kalla sebagai presiden-wakil presiden periode 2014-2019 mendatang. Hanya saja, di tengah eforia kebahagian masyarakat yang mengharapkan masa depan baru dari pemerintahan baru tiba-tiba dicemari oleh sebuah pemberitaan hangat mengenai isu kenaikan harga Bahan Bakar Minya (BBM) akibat dipangkasnya subsidi BBM oleh pemerintahan baru ini. Isu ini telah dilontarkan sendiri oleh pemerintah dan menjadi komsumsi hangat bagi hampir seluruh masyarakat di negeri ini.

Isu kenaikan harga BBM telah mendapat perhatian dari hampir semua kalangan masyarakat Indonesia semenjak isu ini bergulir beberapa bulan lalu. Dari akademisi, mahasiswa, ekonom bahkan ‘masyarakat bawah’. Menjadi tersedot perhatiannya terhadap isu ini. Apalagi, isu ini telah sering diberitakan media-media baik cetak maupun elektronik. Dalam menanggapi isu ini ada yang pro dan ada pula yang kontra atas isu kenaikan ini.

Senin, 03 November 2014

Revolusi Al Husain: Setiap Hari adalah Asyura (10 Muharram), Setiap Tempat adalah Karbala

     Tak ada semangat menentang kezaliman yang lebih dahsyat dari tragedi Karbala. Karenanya musuh-musuh islam takut jika revolusi Imam Husain As diketahui semua muslim. Semangat perlawanan yang begitu sahsyat dilakoni Cucunda Nabi. Meski baginda tahu akan terpenggal, baginda tak pernah gentar
      Kisah inilah yang setiap Muharram tiba menjadi momentum mengurai kembali sejarah pahit ini. Kisah inilah yang setiap tahun oleh penganut mazhab syiah diperingati. Karbala tempat makam Imam selalu ramai dikunjungi dan diziarahi sebagai kedukaan atas musibah kafilah Imam. Dan seruan ini, peringatan ini setiap tahun dilantunkan keras sehingga lebih banyak manusia yang mengetahui. Bahkan bukan hanya muslim saja yang hari ini mengagumi sosok Imam Husain As atas revolusi karbala yang dilakoninya. Umat di luar penganut islam pun memperingati tragedi memilukan ini.

     Mereka kagum dan berduka. Kagum atas kegigihan sang martir yang tetap datang berdiri menentang kezaliman meskipun banyak yang meninggalkannya. Kagum atas kerelaan Imam yang telah merelakan jazadnya dianiaya agar setua revolusi ini tetap hidup dalam hati para pecinta keadilan. Dan mereka berduka atas tragedi ini bahwa betapa umat Nabi telah begitu tega menganiaya cucunda tercinta. Sedih karena lantaran banyak dari yang mengaku muslim tak tahu kisah ini. Adapun yang tahu menganggapnya sebagai peristiwa biasa. Bahkan ada yang tetap bersikukuh membelah pembunuhbdan pembantainya. Oohhh. Betapa memilukannya.
      Tapi, bagaimanapun cahaya disembunyikan. Berkas akan tetap terlihat oleh mereka yang mencari terang. Sehingga hari ini semakin banyak yang mencoba menutupi tragedi ini maka semakin banyak pula yang mulai mencari fakta dan mengetahui kejadian yang sesungguhnya. Lalu lahirlah banyak pecinta Al Husain As yang setiap tahun ikut mempetingati dan menyerukan revolusi sang martir. Mereka takkan pernah gentar untuk berseru. Tak pernah takut dengan ancaman kaum zalim yah, karena bagi pecinta sang Imam semangat sang martir ikut menyatu dalam jiwanya. Dan lahirlah slogan "KULLU YAUMIN ASYURA, KULLU ARDIN KARBALA" (Setiap Hari adalah Asyura (10 Muharram) dan Setiap Tempat adalah Karbala).
      Semangat Kullu yaumin asyura kullu ardin karbala ini adalah semamgat untuk mempersiapkan diri dalam menantangvkezaliman meskipun kita berdiri sendiri dan tak ada yang menemani.semangat yang meyakini bahwa kemuliaan mati syahid tentu adalah hadiah daripada hidup terhina dan takluk pada kezaliman. Semangat kesiapan menyambut kematian kapanpun dan dimanapun. Karena setiap hari adalah asyura, hari dimana kita siap berdiri menentang kezaliman meski tak ada yang menemani. Hari dimana kita siap merelakan jazad teraniaya untuk melawan tirani. Hari dimana seorang pemuda, anak kecil dan perempuan-perempuan setia bersama sang Imam (simbol keadilan) untuk berdiri di tengah padang untuk menyuarakan kebenaran. Dan setiap tempat adalah Karbala adalah semangat siap menjemput kematian dimanapun kita berada. Semangat yang menyatakan bahwa setiap tempat adalah serupa padang karbala, medan memperjuangkan keadilan dan menentang kezaliman. Dan sebagaimana padang karbala, kita siap meneguk kematian tanpa gentar sedikitpun.
     Inilah semangat yang begitu ditakuti oleh musuh islam. Karena semangat ini mampu mendidihkan darah perjuangan setiap muslim untuk berdiri tegak menantang kezaliman tanpa peduli jazadnya akan dicincang. Semangat yang membuat jiwa bergetar bagi para pecinta yang merindukan al husain, penghulu pemuda syurga. Pewaris kenabiaan.
      Maka dengarkanlah wahai saudaraku, di Muharram ini betapa kami pecinta al husian as menyerukan dahsyatnya tragedi yang menimpa keluarga nabi di karbala. Betapa kami berduka atas musibah ini. Betapa kami menginginkan kalian untuk tahu tentang pedihnya kisah ini. Betapa kami inginkan kalian mewarisi semangat al husain. Kullu yaumin asyura, kullu ardin karbala.
(Labbayka Ya Husain)

Sabtu, 01 November 2014

10 Muharram; Diampuninya Dosa Setahun Vs Meraih Syafaat Al Husain

Saya terenyah mendapati banyak yang mengajak esok berpuasa. Berpuasa pada 10 Miharram. Tapi kebanyakan mereka tak tahu maknanya. Hanya untuk mendapatkan hadiah, dihapusnya dosa selama setahun? Seperti itulah tawaran menggiurkan yang juga diajakan pada yang lainnya. Sungguh 'hebat' menurutku.

Tapi, apakah saya juga akan berpuasa karena tergiur hal serupa? Tidak!. Bukan itu yang kumau. Seharusnya kalian tahu ada makna yang dikandung 10 Muharram itu. Sehingga jika kalian benar menjalankan puasa maka kalian seharusnya tahu bahwa menahan haus itu agar kalian merasakan bagaimana penderitaan Kafilah Imam Husain As di Padang Karbala yang dahaga karena sungai furat diblokade oleh Pasukan Yazid Bin Muawwiyah mulai tanggal 8 muharram sampai terjadinya pembantaian penuh duka. Mengethui tentang bagaimana kafilah itu kini terkepung di terik panasnya Padang Karbala tanpa setetes air pun pelepas dahaganya.

Revolusi Sang Martir, Imam Husain As

Bagi mereka yang menganggap kemenangan dalam sebuah medan pertempuran adalah mengalahkan musuh atau membuatnya menyerah dan tak berdaya saja, maka orang demikian akan melihat tragedi Karbala sebagai kemenangan atas rezim Yazid Bin Muawwiyah.

Tapi hal itu keliru, lantaran meskipun terbantai dan harus syahid inilah kemenangan sempurna bagi setiap muslim yang merindukan kematian mulia. Imam Husain As akhirnya menjadikan kesyahidannya sebagai satu diantara sekian banyak gerakan revolusi islam di masa lalu. Inilah revolusi 'darah mengalahkan pedang'.


Adalah sebuah keniscayaan bahwa Sang Martir memang harus merelakan kepalanya terpenggal di Karbala. Hal ini sudah diberitakan oleh Allah jauh sebelum tragedi ini terjadi. Tragedi Karbala yang menyimpan semangat revolusi Imam. Semangat yang tidak semua bisa memahaminya. Utamanya kaum materialis yang melihat kemenangan dari situasi seperti di atas. Mengalahkan musuh.

Dan inilah revolusi sang Imam. Darahnya yang tertumpah telah memberi noda pada sejarah umat Nabi yang begitu dibanggakn oleh sebagian umt hari ini. Sehingga bagi mereka yang jujur dalam mempelajari sejarah akan menemukan betapa busuknya umat nabi di masa lampau yang telah membantai keluarga Nabi dan memenggal kepala Imam Husain As. Kita akhirnya sadar bahwa kemulin memng berada di sisi Nabi dan itrah Ahlul Baitnya yang siap mengorbankan apapun demi tegaknya rislaah. Sebagaimana Imam Husain As yang tetap saja berjalan menuju Karbala meskipun baginda tahu bahwa disana akan dibantai dan terpenggal. Sesuatu hal yang bagi manusia kebanyakan akan dihindari untuk didatangi. Tapi justru diaitulah letak revolusinya. Revolusi yang semangatnya terus hidup dalam jiwa-jiwa pecinta nabi dan ahlul baitnya.

Revolusi Sang Martir adalah semangat Perlawanan atas kezaliman. Bahwa kita siap melawan kezaliman. Kita siap menyerahkan jiwa dan raga untuk lantang menyerukan kebenaran. Bahwa meskipun perlawanan itu harus ditempuh sendiri, tak boleh ada gentar sedikitpun. Dan semangat inilah yang terus berkobar sampai hari ini. Semangat yang telah melewati lorong-lorong sejarah dan memasuki jiwa setiap yang mencintai sang Imam.

#LabbaykaYaHusain!!!

Please forgive me

Still feels like our first night together
Feels like the first kiss, it's getting better baby
No one can better this...
Still holding on, you're still the one.
First time our eyes met, same feeling I get
Only feels much stronger, wanna love you longer
You still turn the fire on...
Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.