BADIK- Satu kesyukuran bahwa hari ini (31/10/14) Fadli Zon
akhirnya datang ke Bareskrim Mabes Polri untuk menanyakan langsung
tentang kasus yang menimpa MA. Sehingga dari sebelumnya dia menyatakan
bahwa keterlaluan menangkap seorang penusuk sate yang 'hanya'
menyebarkan foto editan di FB katanya. Dan hebatnya pemuja Fadli Zon ini
juga langsung meresponnya dengan bermacam-macam tuduhan.
Ada yang menyindir Bapak Jokowi yang hebat karena baru 10 hari nsudah menunjukkan
otoriternya. Ada yang bilang Jokowi kembali ke "ORDE BARU'. Dan tuduhan lainnya yang sungguh sangat tak berdasarkan hasil nalar yang baik.
Ada yang menyindir Bapak Jokowi yang hebat karena baru 10 hari nsudah menunjukkan
otoriternya. Ada yang bilang Jokowi kembali ke "ORDE BARU'. Dan tuduhan lainnya yang sungguh sangat tak berdasarkan hasil nalar yang baik.
Anehnya,
orang-orang yang ikut serta bersama Fadli Zon itu bisa dikata mereka
pernah mengenyam pendidikan formal setingkat Universitas. Bahkan banyak
yang sudah sarjana. Tapi, sungguh disayangkan dengan apa yang seharusnya
mereka lakukan terhadap suatu berita untuk di'kroscek', dinalar baru
bisa dinilai dan memberikan kesimpulan. Dan kenyataannya adalah
orang-orang itu sepertinya 'taklid buta' terhadap informasi yang datang
dari FAdli Zon dan kelompoknya. Akhirnya dengan tanpa 'dikunyah'
beritanya langsung ditelan mentah-mentah dan dimuntahkan kembai
dihadapan orang lain. Hingga bau busuk darinya menyebar keman-mana.
Akhirnya, hari ini Fadli Zon menerima langsung informasi yang
sebenarnya. Tentang apa yang sebenarnya terjadi serta Undang-Undang apa
yang dilanggar MA ini sampai memang harus diproses hukum. Di Mabes Polri
akhirnya Fadli Zon seakan melupakan kutukannya pada pemerintahan Jokowi
2 hari yang lalu. Seperti anak kecil yang diperlihatkan kenyataan
tentan apa sebenarnya yang terjadi, dia kemudian merubah sikapnya
terhadap kasus ini. Dari sebelumnya menyalahkan pihak Kepolisian menjadi
mendukung penuh proses hukum yang berlaku atas kasus ini terhadap MA.
Seakan menelan ludah sendiri. Seperti itulah mereka yang tergesah-gesah
menyimpulkan sesuatu tanpa didasari sikap jujur dan adil dalam melihat
peristiwanya. Barangkali karena memang yang disangkut kasus itu adalah
lawan politiknya, maka dianggapnya sebagai sebuah senjata yang bisa
menyerang. sayang sekali, senjata itu adalah boomerang yang akhirnya
kembali menyerangnya sendiri. Untung Fadli Zon sudah terbiasa mengelak,
jadi dia tak perlu bersusah payah mencari alasan untuk tetap bisa
terlihat sebagai orang yang tetap benar.
(Oiya, karena kebanyakan orang yang seperti Fadli Zon ini adalah beragama islam juga. Maka saya mau titipkan satu ayat ini untuk direnungkan kembali! Semoga tak ada lagi yang mengikuti Fadli Zon dengan emosional.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
(QS. al-Hujurat: 6))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar