Senin, 03 November 2014

Revolusi Al Husain: Setiap Hari adalah Asyura (10 Muharram), Setiap Tempat adalah Karbala

     Tak ada semangat menentang kezaliman yang lebih dahsyat dari tragedi Karbala. Karenanya musuh-musuh islam takut jika revolusi Imam Husain As diketahui semua muslim. Semangat perlawanan yang begitu sahsyat dilakoni Cucunda Nabi. Meski baginda tahu akan terpenggal, baginda tak pernah gentar
      Kisah inilah yang setiap Muharram tiba menjadi momentum mengurai kembali sejarah pahit ini. Kisah inilah yang setiap tahun oleh penganut mazhab syiah diperingati. Karbala tempat makam Imam selalu ramai dikunjungi dan diziarahi sebagai kedukaan atas musibah kafilah Imam. Dan seruan ini, peringatan ini setiap tahun dilantunkan keras sehingga lebih banyak manusia yang mengetahui. Bahkan bukan hanya muslim saja yang hari ini mengagumi sosok Imam Husain As atas revolusi karbala yang dilakoninya. Umat di luar penganut islam pun memperingati tragedi memilukan ini.

     Mereka kagum dan berduka. Kagum atas kegigihan sang martir yang tetap datang berdiri menentang kezaliman meskipun banyak yang meninggalkannya. Kagum atas kerelaan Imam yang telah merelakan jazadnya dianiaya agar setua revolusi ini tetap hidup dalam hati para pecinta keadilan. Dan mereka berduka atas tragedi ini bahwa betapa umat Nabi telah begitu tega menganiaya cucunda tercinta. Sedih karena lantaran banyak dari yang mengaku muslim tak tahu kisah ini. Adapun yang tahu menganggapnya sebagai peristiwa biasa. Bahkan ada yang tetap bersikukuh membelah pembunuhbdan pembantainya. Oohhh. Betapa memilukannya.
      Tapi, bagaimanapun cahaya disembunyikan. Berkas akan tetap terlihat oleh mereka yang mencari terang. Sehingga hari ini semakin banyak yang mencoba menutupi tragedi ini maka semakin banyak pula yang mulai mencari fakta dan mengetahui kejadian yang sesungguhnya. Lalu lahirlah banyak pecinta Al Husain As yang setiap tahun ikut mempetingati dan menyerukan revolusi sang martir. Mereka takkan pernah gentar untuk berseru. Tak pernah takut dengan ancaman kaum zalim yah, karena bagi pecinta sang Imam semangat sang martir ikut menyatu dalam jiwanya. Dan lahirlah slogan "KULLU YAUMIN ASYURA, KULLU ARDIN KARBALA" (Setiap Hari adalah Asyura (10 Muharram) dan Setiap Tempat adalah Karbala).
      Semangat Kullu yaumin asyura kullu ardin karbala ini adalah semamgat untuk mempersiapkan diri dalam menantangvkezaliman meskipun kita berdiri sendiri dan tak ada yang menemani.semangat yang meyakini bahwa kemuliaan mati syahid tentu adalah hadiah daripada hidup terhina dan takluk pada kezaliman. Semangat kesiapan menyambut kematian kapanpun dan dimanapun. Karena setiap hari adalah asyura, hari dimana kita siap berdiri menentang kezaliman meski tak ada yang menemani. Hari dimana kita siap merelakan jazad teraniaya untuk melawan tirani. Hari dimana seorang pemuda, anak kecil dan perempuan-perempuan setia bersama sang Imam (simbol keadilan) untuk berdiri di tengah padang untuk menyuarakan kebenaran. Dan setiap tempat adalah Karbala adalah semangat siap menjemput kematian dimanapun kita berada. Semangat yang menyatakan bahwa setiap tempat adalah serupa padang karbala, medan memperjuangkan keadilan dan menentang kezaliman. Dan sebagaimana padang karbala, kita siap meneguk kematian tanpa gentar sedikitpun.
     Inilah semangat yang begitu ditakuti oleh musuh islam. Karena semangat ini mampu mendidihkan darah perjuangan setiap muslim untuk berdiri tegak menantang kezaliman tanpa peduli jazadnya akan dicincang. Semangat yang membuat jiwa bergetar bagi para pecinta yang merindukan al husain, penghulu pemuda syurga. Pewaris kenabiaan.
      Maka dengarkanlah wahai saudaraku, di Muharram ini betapa kami pecinta al husian as menyerukan dahsyatnya tragedi yang menimpa keluarga nabi di karbala. Betapa kami berduka atas musibah ini. Betapa kami menginginkan kalian untuk tahu tentang pedihnya kisah ini. Betapa kami inginkan kalian mewarisi semangat al husain. Kullu yaumin asyura, kullu ardin karbala.
(Labbayka Ya Husain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.