Tak ada semangat menentang kezaliman yang lebih dahsyat dari tragedi
Karbala. Karenanya musuh-musuh islam takut jika revolusi Imam Husain As
diketahui semua muslim. Semangat perlawanan yang begitu sahsyat dilakoni Cucunda Nabi. Meski baginda tahu akan terpenggal, baginda tak pernah gentar
Kisah inilah yang setiap Muharram tiba menjadi momentum mengurai kembali sejarah pahit ini. Kisah inilah yang setiap tahun oleh penganut mazhab syiah diperingati. Karbala tempat makam Imam selalu ramai dikunjungi dan diziarahi sebagai kedukaan atas musibah kafilah Imam. Dan seruan ini, peringatan ini setiap tahun dilantunkan keras sehingga lebih banyak manusia yang mengetahui. Bahkan bukan hanya muslim saja yang hari ini mengagumi sosok Imam Husain As atas revolusi karbala yang dilakoninya. Umat di luar penganut islam pun memperingati tragedi memilukan ini.
Kisah inilah yang setiap Muharram tiba menjadi momentum mengurai kembali sejarah pahit ini. Kisah inilah yang setiap tahun oleh penganut mazhab syiah diperingati. Karbala tempat makam Imam selalu ramai dikunjungi dan diziarahi sebagai kedukaan atas musibah kafilah Imam. Dan seruan ini, peringatan ini setiap tahun dilantunkan keras sehingga lebih banyak manusia yang mengetahui. Bahkan bukan hanya muslim saja yang hari ini mengagumi sosok Imam Husain As atas revolusi karbala yang dilakoninya. Umat di luar penganut islam pun memperingati tragedi memilukan ini.
Mereka kagum dan berduka. Kagum atas kegigihan sang
martir yang tetap datang berdiri menentang kezaliman meskipun banyak
yang meninggalkannya. Kagum atas kerelaan Imam yang telah merelakan
jazadnya dianiaya agar setua revolusi ini tetap hidup dalam hati para
pecinta keadilan. Dan mereka berduka atas tragedi ini bahwa betapa umat
Nabi telah begitu tega menganiaya cucunda tercinta. Sedih karena
lantaran banyak dari yang mengaku muslim tak tahu kisah ini. Adapun yang
tahu menganggapnya sebagai peristiwa biasa. Bahkan ada yang tetap
bersikukuh membelah pembunuhbdan pembantainya. Oohhh. Betapa
memilukannya.
Tapi, bagaimanapun cahaya disembunyikan. Berkas akan
tetap terlihat oleh mereka yang mencari terang. Sehingga hari ini
semakin banyak yang mencoba menutupi tragedi ini maka semakin banyak
pula yang mulai mencari fakta dan mengetahui kejadian yang sesungguhnya.
Lalu lahirlah banyak pecinta Al Husain As yang setiap tahun ikut
mempetingati dan menyerukan revolusi sang martir. Mereka takkan pernah
gentar untuk berseru. Tak pernah takut dengan ancaman kaum zalim yah,
karena bagi pecinta sang Imam semangat sang martir ikut menyatu dalam
jiwanya. Dan lahirlah slogan "KULLU YAUMIN ASYURA, KULLU ARDIN KARBALA"
(Setiap Hari adalah Asyura (10 Muharram) dan Setiap Tempat adalah
Karbala).
Semangat Kullu yaumin asyura kullu ardin karbala ini
adalah semamgat untuk mempersiapkan diri dalam menantangvkezaliman
meskipun kita berdiri sendiri dan tak ada yang menemani.semangat yang
meyakini bahwa kemuliaan mati syahid tentu adalah hadiah daripada hidup
terhina dan takluk pada kezaliman. Semangat kesiapan menyambut kematian
kapanpun dan dimanapun. Karena setiap hari adalah asyura, hari dimana
kita siap berdiri menentang kezaliman meski tak ada yang menemani. Hari
dimana kita siap merelakan jazad teraniaya untuk melawan tirani. Hari
dimana seorang pemuda, anak kecil dan perempuan-perempuan setia bersama
sang Imam (simbol keadilan) untuk berdiri di tengah padang untuk
menyuarakan kebenaran. Dan setiap tempat adalah Karbala adalah semangat
siap menjemput kematian dimanapun kita berada. Semangat yang menyatakan
bahwa setiap tempat adalah serupa padang karbala, medan memperjuangkan
keadilan dan menentang kezaliman. Dan sebagaimana padang karbala, kita
siap meneguk kematian tanpa gentar sedikitpun.
Inilah semangat yang
begitu ditakuti oleh musuh islam. Karena semangat ini mampu mendidihkan
darah perjuangan setiap muslim untuk berdiri tegak menantang kezaliman
tanpa peduli jazadnya akan dicincang. Semangat yang membuat jiwa
bergetar bagi para pecinta yang merindukan al husain, penghulu pemuda
syurga. Pewaris kenabiaan.
Maka dengarkanlah wahai saudaraku, di
Muharram ini betapa kami pecinta al husian as menyerukan dahsyatnya
tragedi yang menimpa keluarga nabi di karbala. Betapa kami berduka atas
musibah ini. Betapa kami menginginkan kalian untuk tahu tentang pedihnya
kisah ini. Betapa kami inginkan kalian mewarisi semangat al husain.
Kullu yaumin asyura, kullu ardin karbala.
(Labbayka Ya Husain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar