Ini adalah pertanyaan kritis yang harus dilontarkan Mahasiswa dan
dikaji dengan baik sebelum langsung turun ke jalan untuk melakukan
demonstrasi. Kita berdalih bahwa hari ini harga minyak dunia
mengalami penurunan dari harga sebelumnya (dollar/barel) sehingga tidak
wajar jika pemerintah menaikkannya. Namun di sisi lain pemerintah
berangapan bahwa jumlah komsumsi BBM telah menghabiskan APBN yang
jumlahnya fantastis hanya untuk subsidi. Dan dimana BBM subsidi ini
malah dinikmayi 80 % masyarakat menengah ke atas.
Dengan landasan
ini memang seharusnya masyarakat ekonomi 'rendah' dianggap tak masalah
karena mereka jarang menggunakan BBM subsidi. Hanya saja, pengaruh
kenaikan harga BBM akan berdampak sistemik pada proses ekonomi kita.
Mulai dari proses produksi yang pasti memberikan biaya lebih bagi yang
menggunakan BBM dalam produksinya. Biaya distribusi pun demikian. Dan
pada akhirnya harga barang produksi tentu akan mengalami kenaikan
sebagai dampak sistemik dari tinginya harga BBM tadi.
Yah,
sepertinya memang BBM adalah komoditi penting bagi masyarakat kita
utamanya premium (bensin). Kita punya ketergantungan besar terhadap
sunber energi ini. Tak ada BBM maka tentu banyak produsen yang mengalami
kesulitan produksi, kesulitan distribusi dan akhirnya penyediaan barang
akan semakin kurang yang pada akhirnya berakibat tingginya harga.
Olehnya itu, sebenarnya hal yang paling pokok hari ini adalah mencoba
mengurai masalah ketergantungan kita pada BBM ini. Dan inilah yang
sulit. Persoalan utamanya adalah ketidak siapan bangsa kita untuk
melakukan hemat energi atau beralih ke energi alternatif. Karena jika
seandainya kita bisa menemukan sumber enerhi alternatif dalam waktu
dekat ini untuk bisa dimamfaatkan sebagai bentuk subtitusi terhadap BBM
maka tentu kenaikan harga BBM ini tidak akan berdampak sistemik pada
persoalan ekonomi kita.
Sayangnya, kebanyakan dari masyarakat kita lebih suka mengutuk daripada mencari solusi.
Teringat kata Konfosius 'lebih nyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan'.
Karena tentu saja tidak akan ada yang sepakat jika harga kebutuhan
tinggi sehingga sulit terjangkau. Tapi juga tidak mungkin negara ini
terus mengeluarkan APBN yang begitu besar hanya untuk menyubsidi BBM
yang dinikmati gelintiran orang kaya. Karenanya mari berhitung berapa
jumlah APBN bisa dihematvdari memangkas subsidi BBM kemudian
dikalkulasikan jika anggaran itu dipakai dalam menunjang kesejahteraan
masyatakat ekonomi rendah yang jumlahnya 20 % itu. Karena kita harus
jadi Bangsa yang Mandiri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar