Kamis, 30 Oktober 2014

Ghadir Khum: Penyempurnaan Ajaran Islam

Tafsir atas Ayat Tabligh 5.67:

Ayat inilah yang menjadi sebab terjadinya peristiwa di Ghadir Khum setelah Haji Wada,

5.67. Yâ ayyuHâ al-rasûl balligh mâ unzila ilayka min rabbika...

Kalimat perintah (fi'il amar) balligh selama ini telah ditafsirkan sebagai SAMPAIKANLAH... Kini akan kita lihat tafsirnya sebagai SEMPURNAKANLAH...

(a)

5.67. Balligh mâ unzila ilayka min rabbika...

Kunci ayat ini terdapat pada mâ unzila ilayka min rabbika (apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu). Apa yang diturunkan itu? Apa itu mâ unzila ilayka... itu? Ini seperti dalam ayat 2.4, yakni "dan orang-orang yang beriman kepada mâ unzila ilayka...". Ada berbagai pendapat tentang mâ unzila ilayka, tetapi yang tidak pernah diungkap adalah bahwa ia berjumlah 12 dalam seluruh Qur'an:

2.4, 4.60, 4.162, 4.166, 5.64, 5.67, 5.68, 7.2 (kitâbun), 13.1 (al-kitâb), 13.19, 13.36, 34.6 (al-'ilma),

yang menunjuk kepada 12 Imam Ahlul Bayt as. Dengan demikian, perintah dalam Ayat Tabligh adalah perintah untuk menyampaikan perkara 12 Imam as itu.

(b)

Diriwayatkan bahwa Rasul saw memulai dakwah dalam keluarga (Bani Hasyim) dengan perintah ini:

26.214. Wa andzir 'asyîrataka al-aqrabîn (dan berilah peringatan kepada keluarga yang terdekat).

Sedangkan dakwah keluar dengan perintah ini:

15.94. Fa ashba' bi mâ tu-maru wa a'ridh 'ani al-musyrikîn (maka sampaikanlah secara terang-terangan apa yang diperintahkan dan berpalinglah dari orang-orang musyik).

Dan Ayat Tabligh adalah perintah penutup dakwah beliau saw:

5.67. ... sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu... dan Allah memeliharamu dari (gangguan) manusia...

Perhatikan ayat 15.94, terdapat "bi mâ tu-maru" yang berjumlah 5:

2.68, 15.94, 16.50, 66.6, 37.102,

yang menunjuk kepada Muhammad saw dan Ahlul Bayt as. Ini artinya bahwa beliau saw telah MENYEMPURNAKAN mâ tumaru di dalam keluarga dan sehingga, terhadap orang-orang luar, berlaku "wa a'ridh 'ani al-musyrikîn" (dan berpalinglah dari orang-orang musyik). Sedangkan ayat 5.67 menunjukkan bahwa, apabila beliau saw wafat, maka "dan Allah memeliharamu dari (gangguan) manusia".

Dengan demikian, penting untuk kita cermati 'asyîrataka al-aqrabîn dalam ayat 26.214. Kalimat 'asyîrat ada 4:

9.24, 26.214, 58.22.
26.214,

yang diterjemahkan "keluarga". Akan tetapi, apabila kita bandingkan dengan 'asyâra dalam 81.4 yang artinya "harta yang paling berharga", maka 'asyîrataka al-aqrabîn dalam ayat 26.214 haruslah berarti "keluargamu yang paling berharga", yaitu Ali as, dan itulah yang kemudian keluar menjadi mâ tu-maru (yang berjumlah 5) dalam ayat 15.94 itu.

Oleh karena itu, perintah andzir dalam ayat 26.214 bukanlah berarti "berilah peringatan". Untuk arti "berilah peringatan", terdapat 5:

6.51, 14.44, 19.39, 40.18, 74.2,

yakni perintah kepada Muhammad saw dan Ahlul Bayt as untuk memberikan peringatan kepada 'orang-orang lain'.

Bahwa ayat 26.214 tidak termasuk, itu sebagaimana kita ingankan, bahwa andzir di situ artinya SEMPURNAKANLAH.

(c)

Perintah langsung dari Allah swt yang telah kita ketahui sebagai SEMPURNAKANLAH adalah:

utimmû: 2.187, 2.196, 9.4,

ûfû: 2.40, 5.1, 6.152 (2), 7.85, 11.85, 16.91, 17.34, 17.35, 26.181,

yang semuanya berjumlah 13. Kita butuh 4 lagi untuk menjadi 17, dan itu adalah:

2.68: if'alû mâ tu-marûn,

15.94: balligh mâ unzila ilayka...,

15.94: ushda' bi mâ tu-maru...,

37.102: if'al mâ tu-maru...

Dengan demikian, kita telah membuktikan bahwa balligh dalam Ayat Tabligh 5.67 artinya SEMPURNAKANLAH.
Ayat inilah yang menjadi sebab terjadinya peristiwa di Ghadir Khum setelah Haji Wada,
5.67. Yâ ayyuHâ al-rasûl balligh mâ unzila ilayka min rabbika...
Kalimat perintah (fi'il amar) balligh selama ini telah ditafsirkan sebagai SAMPAIKANLAH... Kini akan kita lihat tafsirnya sebagai SEMPURNAKANLAH...
(a)
5.67. Balligh mâ unzila ilayka min rabbika...
Kunci ayat ini terdapat pada mâ unzila ilayka min rabbika (apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu). Apa yang diturunkan itu? Apa itu mâ unzila ilayka... itu? Ini seperti dalam ayat 2.4, yakni "dan orang-orang yang beriman kepada mâ unzila ilayka...". Ada berbagai pendapat tentang mâ unzila ilayka, tetapi yang tidak pernah diungkap adalah bahwa ia berjumlah 12 dalam seluruh Qur'an:
2.4, 4.60, 4.162, 4.166, 5.64, 5.67, 5.68, 7.2 (kitâbun), 13.1 (al-kitâb), 13.19, 13.36, 34.6 (al-'ilma),
yang menunjuk kepada 12 Imam Ahlul Bayt as. Dengan demikian, perintah dalam Ayat Tabligh adalah perintah untuk menyampaikan perkara 12 Imam as itu.

(b)
Diriwayatkan bahwa Rasul saw memulai dakwah dalam keluarga (Bani Hasyim) dengan perintah ini:
26.214. Wa andzir 'asyîrataka al-aqrabîn (dan berilah peringatan kepada keluarga yang terdekat).
Sedangkan dakwah keluar dengan perintah ini:
15.94. Fa ashba' bi mâ tu-maru wa a'ridh 'ani al-musyrikîn (maka sampaikanlah secara terang-terangan apa yang diperintahkan dan berpalinglah dari orang-orang musyik).
Dan Ayat Tabligh adalah perintah penutup dakwah beliau saw:
5.67. ... sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu... dan Allah memeliharamu dari (gangguan) manusia...
Perhatikan ayat 15.94, terdapat "bi mâ tu-maru" yang berjumlah 5:
2.68, 15.94, 16.50, 66.6, 37.102,
yang menunjuk kepada Muhammad saw dan Ahlul Bayt as. Ini artinya bahwa beliau saw telah MENYEMPURNAKAN mâ tumaru di dalam keluarga dan sehingga, terhadap orang-orang luar, berlaku "wa a'ridh 'ani al-musyrikîn" (dan berpalinglah dari orang-orang musyik). Sedangkan ayat 5.67 menunjukkan bahwa, apabila beliau saw wafat, maka "dan Allah memeliharamu dari (gangguan) manusia".
Dengan demikian, penting untuk kita cermati 'asyîrataka al-aqrabîn dalam ayat 26.214. Kalimat 'asyîrat ada 4:
9.24, 26.214, 58.22.
26.214,
yang diterjemahkan "keluarga". Akan tetapi, apabila kita bandingkan dengan 'asyâra dalam 81.4 yang artinya "harta yang paling berharga", maka 'asyîrataka al-aqrabîn dalam ayat 26.214 haruslah berarti "keluargamu yang paling berharga", yaitu Ali as, dan itulah yang kemudian keluar menjadi mâ tu-maru (yang berjumlah 5) dalam ayat 15.94 itu.
Oleh karena itu, perintah andzir dalam ayat 26.214 bukanlah berarti "berilah peringatan". Untuk arti "berilah peringatan", terdapat 5:
6.51, 14.44, 19.39, 40.18, 74.2,
yakni perintah kepada Muhammad saw dan Ahlul Bayt as untuk memberikan peringatan kepada 'orang-orang lain'.
Bahwa ayat 26.214 tidak termasuk, itu sebagaimana kita ingankan, bahwa andzir di situ artinya SEMPURNAKANLAH.
(c)
Perintah langsung dari Allah swt yang telah kita ketahui sebagai SEMPURNAKANLAH adalah:
utimmû: 2.187, 2.196, 9.4,
ûfû: 2.40, 5.1, 6.152 (2), 7.85, 11.85, 16.91, 17.34, 17.35, 26.181,
yang semuanya berjumlah 13. Kita butuh 4 lagi untuk menjadi 17, dan itu adalah:
2.68: if'alû mâ tu-marûn,
15.94: balligh mâ unzila ilayka...,
15.94: ushda' bi mâ tu-maru...,
37.102: if'al mâ tu-maru...
Dengan demikian, kita telah membuktikan bahwa balligh dalam Ayat Tabligh 5.67 artinya SEMPURNAKANLAH. (YHJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.