Sabtu, 01 November 2014

10 Muharram; Diampuninya Dosa Setahun Vs Meraih Syafaat Al Husain

Saya terenyah mendapati banyak yang mengajak esok berpuasa. Berpuasa pada 10 Miharram. Tapi kebanyakan mereka tak tahu maknanya. Hanya untuk mendapatkan hadiah, dihapusnya dosa selama setahun? Seperti itulah tawaran menggiurkan yang juga diajakan pada yang lainnya. Sungguh 'hebat' menurutku.

Tapi, apakah saya juga akan berpuasa karena tergiur hal serupa? Tidak!. Bukan itu yang kumau. Seharusnya kalian tahu ada makna yang dikandung 10 Muharram itu. Sehingga jika kalian benar menjalankan puasa maka kalian seharusnya tahu bahwa menahan haus itu agar kalian merasakan bagaimana penderitaan Kafilah Imam Husain As di Padang Karbala yang dahaga karena sungai furat diblokade oleh Pasukan Yazid Bin Muawwiyah mulai tanggal 8 muharram sampai terjadinya pembantaian penuh duka. Mengethui tentang bagaimana kafilah itu kini terkepung di terik panasnya Padang Karbala tanpa setetes air pun pelepas dahaganya.


Karenanya, sini kuajak kalian mengenang kisah Imam Husain As yang dibantai di Nainawa, padang karbala dengan kepala dipenggal musuh. Akan kuaajak kalian merasakan betapa sedihnya tragedi ini. Karenanya kami menjadikan Muharram sebagai bulan kedukaan. Apa yang akan kita dapatkan dengan memahami tragedi ini? Yah, kita akan dapati diri kita larut dalam duka yang akan menumbuhkan cinta pada Al Husain dan keluarga Nabi sampai menambah cinta kita pada Rasulullah. Bahwa betapa Rasul dan keluarganya besar pengorbanannya atas risalah ini.

Sehingga lewat cinta kepada Ahlu Bait ini, mencintai al Husain sebagai Penghulu Pemuda Syurga maka jangankan terhapus dosa setahun saja. Kecintaan itu akan menjadikanmu mendapat syafaatnya kelak dan itu lebih besar dari hanya mengharap dosa terampuni setahun. Karena cinta pada ahlul bait Nabi adalah upah Nabi terhadap dakwah yang disampaikan Nabi.

"Aku tidak meminta upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang terhadap keluargaku" (QS. Asy Syuura 42: 23).

Olehnya, harusnya kita bertanya kenapa 10 Muharram disebutkan dalam hadis? Bukan hanya tergiur pada hadiah pengampunan dosa tanpa peduli apa hikmah yang ada di dalamnya. Ingatlah Al Husain As. Baginda adalah cucunda Rasulullah Saww yang pernah dipeluknya dan hidup berasamanya. Baginda adalah penghulu pemuda syurga. Jadi bagaimana mungkin kita tidak berduka atas tragedi yang menimpanya?

(Assalamu alaika Ya Husain Alaihissalam!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.