Senin, 27 Oktober 2014

Jangan Lupakan Karbala!!!


      Karbala, siapa yang mengenal tempat ini? atau sekedar pernah mendengarnya disebut? Bagi saya Karbala pertama kali saya dengar dari mereka yang tengah belajar tentang mazhab syiah. Yah, setelah dua puluhan tahun saya mengaku memeluk agama islam dari ke dua orangtua tak pernah kudengar tentang apa itu karbala. Bahkan dalam literatur yang sering diajarkan pada saya di bangku-bangku sekolah tak pernah menyentuh pada nama 'Karbala'. Lalu kenapa kita harus tahu apa itu Karbala?


     Bagi saya, Karbala adalah sebuah tempat yang sangat perlu diketahui oleh setiap muslim yang mengaku menganut ajaran suci baginda Nabi Muhammad Saww selain tempat-tempat lain yang sering kita dengar serupa mekkah, madinah, yerusalem, konstantinopel dan lain-lain. Hal ini lantaran di karbala telah terjadi sebuah peristiwa yang tentu harusnya menjadi sebuah peristiwa yang besar dan memiliki makna sejarah yang dalam. Peristiwa yang terjadi di hari asyura (10 Muharram) yang telah diberitakan Nabi jauh sebelumnya (ini bisa dirujuk pada kitab-kitab syahih bukhari dan muslim). Peristiwa yang menjadi hari kesyahidan Imam Husain As dengan kepala yang dipenggal dan begitu dihinakan oleh pasukan Yazid.
     Imam Husain As adalah cucunda Nabi dari Imam Ali Bin Abi Thalib K.w bersama putri Nabi tercinta Sayyidah Fatimah Az Zahra As. Adik dari Imam Hasan As, yang disebutkan Nabi sebagai Penghulu Pemuda Syurga. Imam Husain As datang dengan gagah berani menuju padang Karbala, tempat yang baginda ketahui bahwa disana dirinya akan menjemput kesyahidannya.  Namun tak gentar sedikitpun baginda mendatanginya, meski hanya ditemani tujuh puluhan orang saja yang berhadapan dengan tujuh puluhan ribu pasukan Yazid yang menunggunya di Karbala. Kafilah Sang Imam datang ke Karbala bukan untuk berperang karena saat itu adalah bulan haram, bulan yang diharamkan berperang. Dan dengan hanya ditemani tujuah puluhan orang saja yang kebanyakan anak-anak dan perempuan menjadi bukti bahwa ini bukan pasukan perang. Melainkan sebuah peristiwa yang telah mengguncang sejarah kehidupan manusia. Peristiwa yang telah berhasil melewati lorong-lorong waktu saman dan tempat dimanapaun bagi mereka yang benar-benar mencintai risalah Nabi Muhammad Saww.
     Di Karbala Kafilah Imam dibantai, tenda-tenda dibakar, tak ada sumber air minum yang bisa mereka gunakan melepas dahaga. Di tempat inilah keluarga dai Imam baginda rasul dibantai, cucunya dihinakan sedemikian rupa dengan kepala dipenggal dan diarak kelling kota. Karbala yang berdarah, Karbala yang berduka. Tumpahlah darah suci Imam Husain As, syahidlah baginda dalam kemuliaan syurga dan dihinakan oleh pasukan Yazid.
Maka Karbala, sebagai sebuah tempat terjadinya tragedi besar tak boleh dilupakan umat. Lantaran, bagi siapa saja yang mengetahui kisah ini tentu akan sangat mencintai keluarga Nabi yang telah mengorbankan segenap dirinya untuk menjaga rislaah suci Nabi, meski mereka yang harus menjadi tebusannya. Olehnya, kedatangan sang Imam ke Karbala adalah bermakna bahwa kita harus berani datanng menentang kezaliman meskipun  tak ada seorang pun yang mengikuti. Bahwa kita harus tetap berdiri melawan kezaliman meskipun kita akan terbunuh. Kedatangan Imam ke Karbala adalah sebuah peristiwa yang membuat kita harus mengenangnya sebagai tebusan bagi risalah bahwa kita siap berkorban dan meninggalkan dunia demi kebenaran yang diperjuangkan. sebuah peristiwa yang jika diketahui setiap muslim maka akan tergugah hatinya akan kesedihan dan duka derita yang diperoleh keluarga nabi pasca wafatnya Nabi.
     Karenanya, teriakan Labbayka Ya Husain setiap peringatan asyura tentang padang karbala harus selalu disebarkan agar setiap muslim tahu siapa Imam Husain As yang telah mengorbankan diri sebagai tebusan atas perjuangan sang nabi dalam menjaga risalah suci. Hanya saja, dalam literatur sejarah sebagian besar muslim peristiwa ini sepertinya sengaja disembunyikan. Olehnya, saya sebagai pecinta Imam Husain As merasa wajib menyampaikan ini, untuk supaya kita yang mengaku muslim tidak melupakan penggalan sejarah ini.  Sejarah yang memang sangat memilukan namun memiiki makna yang begitu luas dan dalam. Itulah sebabnya, bagi mazhab syiah selalu didengungkan "Kullu Yaumin Asyura, Kullu Ardin Karbala" (Setiap hari adalah asyura, setiap tempat adalah Karbala). Bahwa ungkaan ini harus menjadi roh dalam kehidupan, bahwa kita sanggup kapan saja dan dimanapun untuk melawan kezaliman serta siap menjemput kesyahidan.
#LabbaykaYaHusain!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.