Karenanya Separuh Hatiku Tersenyum
Apa yang membuatku begitu mencintainya?
Bukan tentang parasnya.
Itu sungguh akan menua seiring waktu yang berputar.
Apa yang membuatku begitu mencintainya?
Ia adalah perempuanku.
Perempuan yang kutemukan di sebuah pagi dengan senyum mekar di wajahnya.
Senyum yang mengalahkan ribuan bunga yang pernah aku saksikan sepanjang hidup.
Apa yang membuat aku begitu mencintainya?
Perempuan yang dua matanya berbinar meneduhkan jiwaku.
Tatapannya mampu meredam gejolak dalam diriku.
Menenangkan emosi, penghibur laraku.
Apa yang membuat aku begitu mencintanya?
Adalah elok perangainya yang menentramkan jiwaku.
Perempuan yang selalu percaya pada mimpi-mimpiku.
Menopangnya dan mendorong untuk merebutnya dalam nyata.
Apa yang membuatku begitu mencintainya?
Adalah keberaniannya berdiri di sampingku.
Bersamaku merajut untaian asa yang berserakan.
Perempuan yang selalu percaya pada mimpi besarku.
Apa yang membuat aku begitu mencintainya?
Adalah keteguhannya untuk yakin pada yang kuyakini.
Paradigmanya yang memahami keyakinanku.
Perempuan yang mampu menjadi teman diskusiku.
Membicarakan banyak hal yang aku sukai dibincangkan.
Perempuan yang mampu mengikuti gelora kecintaanku belajar.
Apa yang membuatku begitu mencintainya?
Adalah kerelaannya mempertaruhkan keyakinannya padaku.
Ketabahannya untuk selalu menjadi pembelaku.
Kebesaran hatinya yang menerima segenap pengharapanku.
Apa yang membuatku begitu mencintainya?
Ia adalah perempuanku yang tersenyum padaku di sebuah pagi.
Senyum yang merebut hatiku.
Perempuan yang karenanya, separuh hatiku tersenyum.
Sabtu, 10 Desember 2016
Karena Dia, Separuh Hatiku Tersenyum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar