Senin, 12 Desember 2016

Melepaskan Diri dari Persepsi Orang Lain

Saat makan malam kemarin, istri saya yang mengenakan 'daster' (pakaian rumahan buat perempuan katanya) saya tantang untuk untuk memakainya ke luar rumah. Ia berkeberatan dengan segala macam persepsinya akan persepsi (penilaian) orang lain terhadapnya.

Saya mencoba mengajaknya menempuh jalan para darwis, melatih diri untuk tidak terjebak dalam persepsi keduniaan orang lain terhadap dirinya. Entah bagaimana saya teringat guru saya malam itu dan mencoba meyakinkan istri untuk bisa melatih dirinya keluar dari bayangan persepsi orang lain.

Pelajaran dari guru saya ketika itu adalah melatih diri melepaskan diri dari persepsi orang lain. Dimana tujuannya adalah membuat kita tak peduli lagi pandangan yang lain kecuali pandangan Tuhan terhadap diri kita. Katanya, disitulah kelak letak keikhlasan bisa didapatkan (hal yang selalu saya coba dapatkan). Segenap perbuatan yang kita lakukan hanya mengharap ridha Tuhan, mengharap keberkahan Ilahi.

Alhamdulillah dengan sedikit berkeberatan istri saya mau melakukannya. Jadilah kami mengenakan pakaian seperti ini berbelanja ke 'supermarket' dan mengunjungi beberapa tempat malam itu.

*saya belum tanya bagaimana pendapat istri saya tentang perkara malam kemarin.
Semoga ia mau memberikan tanggapannya malam ini. 😁😀


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.