Senin, 12 Desember 2016

Peringati Maulid Nabi, Bid'ahkah?

Peringatan Maulid Nabi Saww, Bid'akah?

'Salam kak, benarkah bid'ah merayakan maulid Nabi?'
Sebuah pesan terparkir di kotak masuk.

Saya tersenyum.
Ini pertanyaan yang ke sekian kalinya saya dapatkan.

'Walaikum salam'
Tergantung niatnya dek.

'Maksudnya bagaimana kak?'

Yah, bukankah perbuatan yang pertama kali dihukumi adalah niatnya sebagaimana sabda Nabi?
Jadi memperingati maulid yah sesuai niatnya. Kalau ada yang menganggapnya bid'ah lalu ikut yah bid'ah. Kalau niatnya sebagai satu diantara syiar islam yah tentu akan bernilai baik. Kalau niatnya untuk hal lain juga pasti akan berbeda lagi.

Tapi, secara umum memperingati kelahiran Nabi Saww adalah suatu bentuk mengenang kembali Rasulullah Saww. Ini adalah momentum bagi umat islam, utamanya ditujukan bagi anak-anak agar tahu kapan Nabi Muhammad Saww itu lahir. Menumbuhkan kecintaan pada baginda itu dilakukan pertama kali adalah mengenalnya. Seperti pepatah lama, tak kenal maka tak sayang.

Adapun pendapat orang-oramg yang mengatakan bid'ah juga tak perlu dipermasalahkan. Sebagaimana bahwa mereka menilai karena tak dicontohkan maka menjadi bid'ah dan tak layak dilakukan. Itu urusan mereka. Tak mau memperingati hari lahir Nabi dengan acara maulid itu hak mereka. Tak ada paksaan untuk itu.

Tapi, bagi yang memperingatinya itu juga merupakan sebuah tradisi yang sudah berlangsung lama. Bagi saya itu adalah satu momentum dalam melakukan syiar islam di masa lalu yang masih dipertahankan.

Mengajak anak-anak mencintai Nabi tentu bukan sesuatu hal yang mudah. Apalagi suatu kondisi masyarakat yang satu fan yang lainnya berbeda. Tarulah misalkan dalam sebuah keluarga yang pemahaman agamanya tentang Nabi Saww masih kurang, maka orang tua (atau orang yang dituakan dalam keluarga tersebut) tentu tak bisa banyak menjelaskan 'SIAPA RASULLLAH SAWW?' itu kepada anak-anaknya. Maka adanya peringatan maulid (sekali lagi) bertujuan untuk menapak tilasi kisah agung sang manusia mulia. Setidaknya, anak-anak akan bertanya dalam hati, siapa sih Nabi Muhammad Saww sampai diperingati hari kelahirannya? Kenapa orang-orang dewasa begitu antusias mewarnai telur, dihias dan dibagikan gratis ke yang lain?

Pertanyaaan-pertanyaan seperti inilah yang mungkin dinafikan oleh mereka yang mengatakannya bid'ah.

'Ada banyak jalan menuju roma', ini juga sebuah pepatah yang bisa berlaku. Janganlah kita membatasi orang lain yang ingin berkhidmat untuk agama dengan caranya. Jangan terburu-buru menghukumi sesuatu itu 'bid'ah' dan melarangnya. Kita tak tahu niat seperti apa dalam diri oramg tersebut. Biarlah menjadi urusannya dengan Tuhan kelak. Sebagaimana banyaknya jalan menuju roma dengan motif yang berbeda. Maka peringatan maulid Nabi pun bisa jadi demikian. Barangkali karena keikhlasan orang mengikuti maulid sebagai satu bentuk berkhidmat dalam syiar islam akan tercatat sebagai pahala di sisi Tuhan karena banyak anak-anak yang menjadi mengenal Nabi Muhammad Saww lewat peringatan itu lalu mencintainya dan meneladaninya.

Sudahlah, usailah perdebatan peringatan maulid dengan mereka yang menyatakannya bid'ah. Memandang sesuatu dari celah lobang kunci akan sangat berbeda dengan memandangnya dari atas balon udara yang bergerak bebas.

'Oh iya kak. Terima kasih atas penjelasannya'
Menutup sebuah perbincangan di kotak masukku pagi ini.

'Semoga keselamatan tercurah bagi junjungan baginda Rasulullah Muhammad Saww di hari dilahirkannya'

#allahummashallialamuhammadwaalimuhammad


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.