Kamis, 21 April 2016

Membesarkan Jiwa dengan Memaafkan

Membesarkan Jiwa

Apa yang terjadi di jalanan kadang di luar prediksi. Bagaimanapun kita berhati-hati, sebuah 'trouble' bisa menghampiri kita. Datangnya bisa dari orang lain yang sedang lalai. Yah, semua punya resiko tentunya.

Seperti itulah hidup.
Kita yang terpaut dengan yang lainnya tak bisa menjamin semua berjalan sesuai yang kita harapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi semua. Kita hanya bisa mengendalikan faktor yang bisa dijangkau selebihnya itu menjadi resiko yang harus tetap dihitung.

Seperti hari ini. Seorang pengendara motor menjadi faktor diluar kendali saya dalam sebuah perjalanan. Padahal saya sudah berjalan sesuai seharusnya. Inilah resiko yang bisa terjadi pada siapa saja. Sesuatu hal diluar kemampuan saya untuk mengendali.

Saya pantas marah? Tentu saja, saya layak marah padanya. Tapi, saya pilih berdamai. Memaafkannya yang tentu secara sadar tak mungkin ia akan sengaja melakukan hal ini. Mungkin ia kurang konsentrasi atau memang dalam kondisi tidak prima. Ia sedang lalai.

Saya bersyukur, hari ini Tuhan memberikan pelajaran dengan cara yang tak biasa. Sedikit 'trouble' di perjalanan yang memberikan pesan pada saya.

Hidup ini penuh resiko, beberapa hal terjadi diluar kendali. Kita berhak mengendalikan beberapa hal, selebihnya adalah resiko yang harus siap dihadapi. Tapi, yang penting adalah membesarkan jiwa untuk menerima hal yang tak diinginkan itu menjadi kesyukuran yang lain.

Terima kasih Tuhan, untuk sedikit 'trouble' hari ini. Saya bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.