Senin, 27 April 2015

[Dua Puluh Empatku] Ma'... Aku Lelakimu Kini Sudah Besar

24 tahun silam.
Ingatanku tentang itu tak bisa dijamah.
Katanya seorang anak lelaki baru lahir.
Hari itu 27 April 1991.
Aku tak ingat hari itu.
Tapi yang kutahu.
Anak lelaki itu kini telah besar.
Anak lelaki yang kalian beri nama.
Anak lelaki yang besar dari tautan do'-do'a.
Aku masih saja tak ingat waktu itu.
Tantang bagaimana seorang perempuan mengandungku.
Merawat dan menunggui dengan harap aku baik-baik saja.
Tentang bagaimana seorang perempuan mempertatuhkan hidup untuk memberiku kehidupan.
Aku tak ingat waktu itu.

Ma'.. ini anakmu sudah besar.
Kaki-kaki kecilnya yang mungil dulu telah mampu menopang raganya untuk berdiri.
Ma'... ini anakmu sudah tinggi.
Jari-jari mungilnya dulu yang kau ajarkan memberi telah mampu untuk menengadah berdo'a.
Ma'... ini anakmu sudah jadi lelaki.
Tapi... aku tetap tak ingat waktu itu.
Tentang perjuanganmu.
Ma'...
Tapi kutahu satu hal tentang hari itu.
Bahwa manusia dilahirkan berlumuran darah.
Dia harus berjuang dengan dirinya sendiri.
Manusia lahir lekat dengan tangisan.
Dengan tangan mengepal menggenggam harapan untuk berjuang.
Ma'...
Aku tahu, tangisan tak selalu tentang kesedihan.
Tangisan juga berarti harapan kehidupan.
Bahwa darah dan air mata adalah lekat dengan perjuangan manusia.
Ma'...
Aku kini sudah besar.
Aku adalah lelaki yang kau rawat dengan hati-hati.
Sepanjang hidup hembus nafasku adalah bagian terbesar darimu.
Tautan do'-do'amulah yang menguatkan aku.
Munajatmu yang menuntun jalan keridhaan Tuhan.
Aku tahu...
Tuhan sengajakan aku tak mengingat hari itu.
Karena disitulah letaknya perjuangan seorang ibu tanpa pamrih.
Maafkanlah untuk apa yang belum bisa kupersembahkan.
Ma'...
Munajatkanlah terus do'amu untukku.
Untuk sisa waktu yang diberikan untuku.
Mintakanlah pada Tuhan untuk menguatkanku terus berjalan.
Mintalah Tuhan meneguhkanku untuk selalu memberi kebaikan.
Mintalah Tuhan agar aku bisa membalas kebaikanmu.
Meskipun kutahu itu tak pernah sepadan atas pengorbananmu.
Ma'...
Aku sudah 24 tahun.
Sudah 24 kali mengelilingi matahari.
Tak tahu sampai ke berapa kali.
Tapi semoga dalam sisanya bisa kupersembahkan untuk melayani Tuhan, melayani kemanusiaan.
Seperti yang Ma' ajarkan.
"Jaga dirimu untuk selalu berbuat baik pada orang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.