Rabu, 01 April 2015

Islam Radikal Vs Islam Rahmatan Lil Alamin

Islam hari ini banyak disalah artikan oleh orang-orang yang begitu sempit pandangannya. Hingga menjadikan islam sebagai agama bagi dirinya yang dengan begitu mudahnya menumpahkan darah orang lain. Mencap bahwa mereka yang tidak ikut cara berpandangan mereka adalah bukan islam dan merusak (menjadi ancaman) bagi agama islam. Sehingga bukan hanya agama non-islam yang dibunuh tapi juga orang yang beragama islam ikut dibunuh jika tidak ikut dalam kelompok manhaj atau pandangan mereka. Nah, islam seperti itu disebut islam radikal.

ISIS adalah satu diantaranya yang hari ini telah menyebar propaganda islam radikal itu. Secara kasat mata orang-orang akan merasa terpukau dengan kelompok ini lantaran bendera yang mereka pakai adalah bendera berlafazkan kalimat 'tauhid' yang tentu saja dianggap mewakili cara pandang mereka. Publik yang tersihir atas kekaguman mereka terhadap kelompok itu berlomba-lomba ikut bergabung sebagai pejuang, pejuang Tuhan katanya.

Sayangnya, ISIS hanyalah sebuah propaganda untuk melakukan 'devide at impera' dalam tubuh islam sendiri. Politik adu domba ini menjadi hal yang ampuh lantaran ISIS mampu menarik banyak pasukan untuk menghancurkan masyarakat muslim sendiri. Misalkan di Suriah, dimana kelompok ini banyak membantai orang-orang muslim disana. Padahal seandainya mereka benar mau jihad atas nama 'Allah' maka seharusnya mereka tidak berada di Suriah dan Irak untuk berperang, melainkan membawa pasukannya ke daerah Palestina yang nyata bahwa disana rakyat Islam Palestina sudah puluhan tahun digembur oleh Israel dan sekutunya AS. Tapi nyatanya, ISIS hanya benar-benar alat 'devide at impera'.

Islam Radikal seperti ini sangat berbahaya. Selain karena akurasi keberhasilannya menipu manusia dengan kalimat tauhid, juga janji syurga dengan 70an bidadari sangat menggiurkan para lelaki (yang mesum) untuk dengan suka rela mati sebagai pejuang karena sudah jelas ditunggu oleh bidadadi-bidadari itu. Makanya, seperti tercuci otaknya. Mereka akan dengan senang hati mengangkat senjata karena doktrinnya bahwa jika mereka menang berarti Allah merestui usahanya dan jika kalah dan sampai terbunuh, mereka akan mendapatkan bidadari.

Tapi, apakah benar Islam seperti itu adanya?
Jawabnya adalah 'tidak'. Islam bukan kelompok manusia yang meyakini Tuhan dan percaya bahwa Tuhan memerintahkan kita begitu mudah membunuhi ciptaannya yang lain.

Islam berakar dari kata 'aslama' dan 'taslim'. Aslama berarti keselamatan dan Taslim berarti ketundukan pada yang benar. Sehingga islam bisa diartikan sebagai sebuah proses perjalanan menuju keselamatan dengan senantiasa tunduk pada kebenaran. Islam disini adalah islam rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Dalam artian islam menjadi rahmat bagi alam semesta jadi tidak datang sebagai pemberontak yang dengan mudah membantai banyak manusia hanya lantaran karena berbeda pandangan.

Berikut satu kisah dimana Nabi Saww pernah berdarah akibat lemparan batu seorang kaum yang membenci risalah yang dibawanya. Datanglah kemudian malaikat kepada Nabi Saww menawarkan bahwa akan menimpakan gunung-gunung pada kaum yang melecehkan Nabi Saww. Tapi diluar dugaan Malaikat, Nabi Saww tersenyum dan menolak tawaran itu sambil berkata bahwa mereka belumlah tahu tentang risalah yang kubawakan, seandainya mereka tahu maka tentu takkan memusuhiku.

Nah, pada posisi ini jelas bahwa Nabi Saww telah mencontohkan dengan benar baagimana paham islam itu sebenarnya. Bukan karena kita membawa bendera dengan kalimat tauhid sambil meneriakkan takbir dan nama Tuhan. Apalagi dengan mudah membunuh orang-orang lain hanya karena perbedaan pendapat dan pandangan.

Di zaman rasulullah ada seorang yahudi yang buta dan setiap hari kerjanya hanya memaki rasulullah sebagai penyamun dan tukang tipu. Tapi dia tetap dibiarkan hidup bahkan rasulullah memberinya makan dengan tangannya sendiri. Sampai kepada Nabi Saww wafat, orang yahudi ini baru tahu bahwa ternyata orang yang dihinanya selama inilah yang memberinya makan. Dari situlah kemudian si yahudi tanpa ragu mengakui kebenaran islam dan menjadi pengikut kalimat tauhid. Bukan karena pedang dan ancaman.

Bahkan teramat banyak kisah yang tak bisa kita tuliskan semua bagaimana islam yang dibawakan oleh Rasulullah begitu damai dan sejuk. Bukan islam radikal yang mudah menumpahkan darah orang lain dan memaksa untuk mengakuinya sebagai pemimpin umat islam yang jika tidak berarti perang mengangkat senjata buat mereka dan menghalakan darah orang tersebut tumpah.

Olehnya, islam yang harus kita amalkan adalah islam rahmatan lil alamin'. Bukan islam radikal yang hanya disimbolkan oleh bendera dengan kalimat tauhid dan teriakan nama Tuhan.
(Manusia hanya butuh akhlakmu, persoalan aqidah biarlah Tuhan yang tahu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.