Sabtu, 04 April 2015

Divergent-Insurgent: Persekongkolan dan "Pemberontak" di Yaman

Insurgent adalah lanjutan film dari Divergent yang dirilis tahun sebelumnya. Dalam film ini diceritakan tentang bagaimana Divergent itu dianggap berbahaya oleh masyarakat kota merupakan seorang 'pemberontak' yang sulit diatur oleh kekuasaan yang ingin melanggengkan dirinya atau kelompoknya. Dan hal inilah yang dipakai sebagai alat propaganda oleh penguasa untuk melangengkan kekuasaannya.

Propaganda itu dipakai penguasa dan celakanya hampir semua orang di setiap faksi percaya itu. Mereka yang menelan mentah-mentah informasi dari penguasa pasti akan turut membela penguasa sebagai konsekwensi membela kota, keamanan kota jika benar para divergent merupakan ancaman buat mereka.

Nah, persoalan yang terjadi di Yaman sekarang memiliki kemiripan dengan cerita di film "Divergent-Insurgent" ini.

'Kelompok milisi Houthi' adalah kaum divergent yang jengah atas kekuasaan Presiden Manshur yang tak pernah mensejahtrahkan rakyatnya, dimana Yaman merupakan sumber minyak.  Masyarakat yang jengah ini akhirnya tahu kalau ternyata Manshur Hadi adalah Presiden bonrka yang dibackingi Saudi Arabi selama ini.

Para Divergent di Yaman ini kemudian bergabung dengan kelompok milisi Tanpa Faksi untuk melakukan perlawanan dan pembebasan. Mereka berhasil menduduki dan memaksa pemeribtahan di bawah kuasa Presiden Manshur mundur. Manshur yang didesak oleh para kaum divergent (pemberontak) melarikan diri dan meminta bantuan Faksi yang mem-back-inginya dulu, yakni Arab Saudi.

Arab saudi yang dianggap oleh banyak kalangan sebagai Faksi Umat Islam (penjaga Haramain dan pasti benar) mengeluarkan pengumuman bahwa Milisi Houthi adalah pemberontak dan perusak tatanan masyarakat. Akhirnya Faksi Saudi ini membentuk koalisi Faksi dengan negara lainnya di Timur Tengah dengan alasan bahwa Kaum Divergent di Yaman adalah Pemberontak dan sangat berbahaya karena mengancam kemanusiaan apalagi negara di Timur Tengah.

Mereka akhirnya yang takut dengan api revolusi kaum Divergent ini sampai pada negara mereka semua (yang notabene negara mereka didirikan dalam bentuk monarki absolut atau semi demokrasi dimana penguasanya adalah dari golongan mereka sendiri yang membentuk dinasti).

Maka atas ketakutan inilah membuat mereka 10 Faksi negara Timur Tengah ini berkoalisi menyerang Yaman atas alasan pemberontakan kaum Milisi Houthi. Tak hanya itu, wacana yang mereka hembuskan bahwa kaum divergent berbahaya ikut disebar agar mendapat dukungan dan simpati atas penyerangan itu.

Lewat Faksi Arab Saudi yang dianggap sebagai Penguasa yang (pasti) benar maka banyak umat islam mendukung dan mendo'akan serangan mereka. Tapi ini tidak berlaku pada kelompok manusia lainnya yang juga merupakan kaum divergent (pemberontak). Mereka justru mampu menganalisis tentang apa sebenarnya yang ada di balik kisruh penyerangan Yaman.

Para Divergent di seluruh dunia akhirnya berteriak mendukung Kelompok milisi Houthi di Yaman dan mengutuk penyerangan Faksi Saudi dan 9 faksi negara lainnya.

Akhirnya, film itu menunjukan kebenaran bahwa yang berada dalam posisi benar adalah Kaum Divergent itu. Mereka lah yang sebenarnya di butuhkan dunia untuk menyusun tatanan dunia baru. Mereka yang 'memberontak' atas ketidak adilan, melawan pada penindasan dan berteriak lantang pada Para penguasa zalim. Merekalah yang mampu memahami apa yang terjadi di dunia ini dan bagaimana harus mengubahnya. Meskipun dengan cara 'pemberontakan' (dalam tanda kutip).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.