Rabu, 18 Februari 2015

Langkah Kuda Jokowi; Dan Tabib Penawar Racun Buah Simalakama

Gambar: Internet
Saya benar-benar tercengang dengan keputusan yang diambil Presiden Jokowi hari ini. Sebelumnya saya tidak mampu memprediksi apa yang harus diperbuat beliau ketika gugatan praperadilan BG diputuskan oleh Hakim dengan menganggap penetapan tersangka BG tidak sah.

Apalagi hari ini penetapan tersangka AS yang masih selaku Ketua KPK membuat saya benar-benar tak bisa melihat langkah apa yang harus dilakukan. Banyak yang bilang itu akhirnya jadi buah simalakama yang dihadapi Presiden. BG akhirnya percaya diri akan dilantik dan itu berarti Presiden dianggap menutup mata terhadap rekening gendutnya yang dinilai masuk dalam tindak pidana korupsi. Dimana di sisi lain telah menyambut DPR yang katanya akan menggunakan hak pemakzulan jika BG batal dilantik. Apalagi pernyataan Presiden sebelumnya yang mengatakan akan memutuskan kasus BG setelah sidang praperadilan selesai.

Dua hari berselang akhirnya Presiden memberi keputusan. Saya tetap saja tak bisa mengeja langkah apa yang akan diambilnya sampai beliau benar-benar mengumumkan keputusannya. Inilah 'langkah kuda' dalam bidak catur, dimana sangat sulit diprediksi oleh siapapun. Langkahnya berbentuk 'L' bisa ke arah mana saja.

Akhirnya, buah simalaka yang dihadapkan secara paksa pada beliau jadi dimakannya (artinya beliau menolak melantik BG, dimana bisa menjadi celah untuk pemakzulannya). Tapi, nyatanya beliau punya penawar setelah memakan buahnya. Memberhentikan pimpinan KPK, BW dan AS yang tersangka membuat kondisinya tetap aman.

Pemberhentian itu berarti bahwa beliau tidak ingin membiarkan Lembaga Hukum (KPK dan POLRI) dipimpin oleh orang yang tersangka melanggar hukum itu sendiri. Dan ini tidak bisa dibantah lagi oleh BG serta orang-orang yang mendukungnya tetap jadi Pimpinan POLRI. DPR pun tak bisa berbuat lebih jauh untuk pemakzulan lantaran alasan ini sangat rasional.

Apalagi kondisi masyarakat yang dijejali kasus BG beberap haribterakhir ini membuat rakyat membuka mata dan sadar bahwa BG benar-benar tak layak dilantik, artinya DPR pun seharusnya tak boleh memaksakan hasil tes kelayakan BG yang mereka loloskan dan setujui jadi KAPOLRI.
Kini setelah lolos dari memakan buah simalakama, Presiden harus membersihkan diri dan emmulihkan kondisinya dengan mengeluarkan sisa racun dari dalam dirinya itu. Dan untuk beberapa waktu mungkin beliau tetap butuh didampingi TABIB yang memberikan penawar racun itu.

Sungguh TABIB itu sangatlah hebat bisa menetralisir racun dari buah simalakama yang bagi banyak orang, tentu menjadi petaka yang mengerikan. Bahkan berakhir kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.