Selasa, 15 November 2016

Tak Ada Supermoon Malam Ini (Puisi untuk Intan Olivia)

Sayangku,
Temani aku sejenak menulis sajak-sajak ini.
Beri aku ruang untuk merasakan di dunia ini masih ada kasih.

Sayangku,
Di luar sana penuh sesak dengan umpatan kebencian.
Udara seakan tercemar dari mereka yang menganggap Tuhan sebagai Pemabok yang lemah.

Sayangku,
Aku ingin menuliskan tentang gadis kecil yang pergi dalam sunyi.
Ia meredam sendiri lukanya yang ditanggungnya bukan kepalang.

Sayangku,
Betapa sesak dunia ini dengan benci.
Agama menjadi pelatuk meledak orang lain.

Sayangku,
Aku mengisahkan gadis kecil itu untukmu.
Mengisahkan betapa kejamnya tangan-tangan mereka merenggut jiwa-jiwa lugu tak berdaya.

Sayangku,
Tak ada hal yang romantis malam ini.
Tak ada supermoon yang dinanti antariksawan.

Sayangku,
Saya ingin mengisahkan gadis kecil itu.
Gadis kecil yang pergi dengan dua sayap di punggungnya.

Sayangku,
Gadis kecil itu menjadi saksi betapa dunia sesak dengan kebencian.
Gadis kecil yang menanggung kebodohan kaum beragama.

Sayangku,
Aku menceritakan sesaknya dunia oleh kebencian.
Tapi, kau adalah tempatku bersandar yang menyisakan cinta untuk kuhirup dalam-dalam.

Sayangku,
Gadis kecil itu telah berpulang.
Tak ada supermoon malam ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.