Senin, 14 November 2016

Islamkah yang Kita Bela?

Kenapa massa tergerak begitu banyak? Bukankah itu menandakan bahwa mereka benar-benar membela Al Qur'an?

Di zaman dulu, selepas mangkatnya Rasulullah Saww pun umat muslim mengangkat senjata untuk berperang satu sama lain. Puncaknya khalifah ke 3, Usman Bin Affan terbunuh karena tuduhan yang dipakai memprovokasi massa saat itu. Ribuan massa dari luar madinah dan mekkah datang. Sahabat dari mesir dan sekitarnya pun ikut datang mengepung kediaman Usman Bin Affan.

Lalu, khalifah ke 4 digantikan oleh Ali Bin Abi Thalib. Umayyah yang tak setuju memprovokasi massa dan menuntut Ali Bin Abi Thalib bertanggungjawab atas kematian Usman. Ummat yang tak kritis itu pun mengikuti Umayyah dan melawan khalifah Ali.

Apa yang bisa ditarik?

Bahwa semangat membela islam memang menggebu pada dada mereka yang mengaku muslim. Memakai ayat Al Qur'an drngan imbalan mati syahid dan surga tentu akan semakin membakar dada-dada mereka.

Hal serupa terjadi pada ISIS. Dengan motif yang sama 'MEMBELA ISLAM' mereka ikut Abu Bakar Al Bhagdadi. Mereka 'yakin' membela islam dengan menghancurkan situs bersejarah karena dianggap bid'ah, melakukan purisitas terhadap ajaran tauhid (katanya). Bahkan sangat jelas bahwa mereka mempertontonkan kebiadaban pembunuhan dengan memenggal kepala orang-orang yang dianggap musuh.

Saat ditanya, apa yang mereka bela?
Pasti dengan bangga mengatakan 'SAYA MEMBELA ISLAM, MEMBELA AGAMA ALLAH, DAN BARANGSIAPA YANG MEMBELA AGAMA ALLAH MAKA ALLAH AKAN MEMBELANYA'.

Lalu, hari ini dengan motif yang sama.
'Kami turun jalan untuk membela Agama Islam'.

Sudah benarkah sikap itu?
Membela Agama Allah tentu adalah sikap yang benar.

Tapi apakah demikian yang harus dilakukan?
Seperti pertanyaan kita menyangkut umat islam yang mengepung kediaman Usman. Seperti massa Umayyah yang melawan khalifah sah Ali Bin Abi Thalib, seperti ISIS yang berdalil membela islam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.