Rabu, 11 Mei 2016

Masalah adalah Hadiah dari Tuhan

Masalah, Hadiah dari Tuhan

Pagi ini saat berangkat ke kantor, ban kendaraan yang saya tumpangi bocor. Ahhh... sedikit ada rasa menggunpat di hati. Namun tiba-tiba hilang saat saya mencoba mengganti ban dan datang dua orang bapak 'tukang bentor' yang menunggu di sudut jalan. Mereka datang menawarkan bantuan dan tanpa banyak basa basi langsung mengambil keperluan yang dibutuhkan.

Saya terenyuh. Di balik rasa menggumpat tadi, saya bersyukur. Dan itu mengingatkanku pada sebuah pagi saat mengikuti wawancara kerja di sebuah perusahaan ternama di kota ini.

Awal april 2013, kala itu saya berhadapan dengan OM Perusahaan yang mewawancarai. Saya mengingat jelas pertanyaan yang diajukannya. "Apa yang kamu lakukan saat menghadapi masalah?", tanyanya.

Saya tersenyum.
"Masalah adalah hadiah dari Tuhan kepada manusia, agar kita melihat seluruh sisi kehidupan", jawabku waktu itu dengan sedikit filosofis. Sang OM sedikit keheranan, ia pun tersenyum. Ia nampak tertarik dengan jawaban pembukaku.

"Karena masalah adalah hadiah Tuhan, maka hal pertama yang akan saya lakukan adalah bersyukur. Tuhan telah memberikan hadiahnya" kulanjutkan.

"Dengan memandang sebuah permasalahan sebagai hadiah, maka itu akan mengubah cara pandang kita untuk menghadapinya. Bagi kita mendapat hadiah tentu akan senang. Saya menganggapnya sebuah puzzle yang ada dalan bingkisan itu. Puzzle yang harus dirangkai (dihadapi) untuk dicari bentuknya", jelasku.

Sebagaimana masalah, kita tidak bisa memandangnya sebagai hal yang buruk. OM bersemangat. Ia melanjutkan pertanyaannya sampai kepada kesiapan saya untuk bergabung pada waktu itu. Dan ternyata saya diterima di perusahaan itu.

Pagi ini, saya kembali menemukan potongan puzzle yang dihadiahkan Tuhan. Saya hanpir lupa apa makna masalah itu sampai datang kedua bapak yang membantu.

Inilah hadiahnya, Tuhan mempertemukan saya dengan dua bapak yang punya jiwa yang besar. Saya belajar ketulusan dari mereka hari ini. Terima kasih Tuhan atas hadiahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.