Minggu, 08 November 2015

Aku Ingin Seperti Sherlock Holmes

Dia adalah satu diantara tokoh fiktif idolaku. Dia seorang Psikopat namun bisa mengendalikannya, dia punya IQ di atas rata-rata. Memiliki pola pikir yang unik di 'luar kotak'. Seorang 'Rebel', jengal dengan aturan yang mengekang kebebasannya.
Suatu hari saya pernah mencoba berkirim surat padanya di alamatnya tinggal di Baker Street 221B. Betapa terkejutnya surat yang kukirim berbalas atas namanya. Kami saling bertukar pikiran lewat surat yang silih berganti. Banyak kasus yang diceritakannya padaku dan bagaimana dia memecahkannya. Ada sensasi yang begitu menyenangkan saat kutahu bagaimana cara berpikirnya yang hebat itu.
Saya banyak belajar... hingga suatu waktu di kabar terakhirnya dia meloncat dari sebuah gedung tinggi. Saya bilang pada diriku bahwa itu hanyalah ilusinya lagi untuk mengecoh musuhnya. Tapi sedihnya sampai saat ini belum lagi kutemukan surat yang dikirim darinya.

Atau mungkin suratnya tak sampai karena alamatku yang berubah.
Ada kutipan yang kuingat darinya dalam sebuah suratnya.
"Kalau masa depanku gelap, jelas lebih baik aku menghadapinya selayaknya seorang laki-laki, daripada berusaha mencerahkannya dengan imajinasi-imajinasi yang sia-sia"
(The sign of four)

Saya jadi teringat dengan apa yang dikatakan Guruku, 'Konfusius'.
"Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan."

Saya pada suatu hari ingin sepertinya, Sherlock Holmes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.