Minggu, 21 Juni 2015

SALAT TARWIH BERJAMAAH, BID'AH KHAZANAH?

Beberapa tahun lalu saya berdiskusi dengan teman saya tentang Salat Tarwih.
Kubilang padanya bahwa sebagian meyakini Salat Tarwih berjamaah adalah bid'ah khazanah (bid'ah yang baik), sebagian meyakini bahwa 'kullu bid'atin dhalalah' (setiap bid'ah adalah sesat) dan sebagian lagi tak mengerti hukumnya dan sekedar ikut-ikutan memeriahkan tarwih berjamaah di masjid.

Saya lebih memahami bahwa yang namanya salat sunat tidak dilakukan berjamaah. Tidak pernah ada contohnya dari Rasulullah Saww.

Lalu teman bertanya "bagaimana dengan orang yang datang ke masjid untuk salat tarwih berjamaah?"
Saya tersenyum. Mendatangi masjid dengan niat untuk salat adalah hal yang baik. Apalagi jika tujuan adalah untuk melaksanakan salat wajib (isya) berjamaah. Itu hukumnya sunnah bagi lelaki. Hanya saja yang terjadi adalah sebagian besar masyarakat saat ramadhan justru sering lebih mengutamakan salat tarwih jika hendak ke masjid. Padahal salat sunat malam (yang mereka sebut tarwih) itu hukumnya SUNNAH. Jadi seakan jika ramadhan tiba salat tarwih lebih diutamakan dari salat wajib.


Nah, yang jadi persoalan adalah saat sesuatu yang sunnah itu cenderung lebih utama dari yang wajib. Apalagi berhubungan dengan salat sunat tarwih yang dipahami masyarakat dilakukan dengan berjamaah. Padahal Rasulullah tak mencontohkan. Salat sunat dilakukan Rasulullah dengan sendiri.
Berkenaan dengan datang ke masjid untuk menunaikan salat malam (yang mereka sebut tarwih) bukanlah hal yang buruk, tapi yang harus dipahami niatnya bukan untuk berjamaah. Karena barangkali orang-orang yang datang ke masjid itu untuk menunaikan salat malam (tarwih) adalah mereka yang mungkin akan kesulitan jika melaksanakannya sendiri. Apalagi jika bacaan Suratnya tidak banyak hafalan, maka masih lebih baik ikut salat malam di masjid (tapi niatnya tidak berjamaah) ketimbang meninggalkan salat malam.

Tapi, jika bisa melaksanakan salat malamnya sendiri di rumah/di manapun itu lebih baik dan utama. Karena memang salat sunat itu dilakukan sendiri. Oleh sebab tentu sebagian orang ada yang baru bisa melaksanakan kebaikan jika merasa banyak yang bersamanya.

Sehingga intinya adalah niat ke masjid untuk salat berjamaah itu untuk SALAT ISYA bukan untuk salat tarwih. Kalaupun memilih ikut melaksanakan salat sunat malam (tarwih) bersama lainnya maka niatnya adalah TIDAK BERJAMAAH/ SENDIRI-SENDIRI, meskipun ada yang berdiri di depan yang membesarkan bacaan Suratnya untuk memandu salat malamnya. Tapi jika bisa melaksanakannya sendiri maka itu lebih baik.

Teman saya mengangguk dan tersenyum. Lalu bertanya "bagaimana lagi dengan jumlah rakaatnya? Ada yang 8 rakaat dan ada yang 20 rakaat?"
Saya tersenyum,.................... [lain kali kita membahasnya]

..."janganlah engkau melakukan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu terhadapnya, sesungguhnya hati, penglihatan dan pendengaran akan dimintai pertanggungjawaban"...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.