Rabu, 17 Juni 2015

Mau Puasa atau Wisata Kuliner?

Kalau lagi puasa tak perlu perhatikan warung, kecuali jika kepentingannya untuk dijadikan tempat berbuka puasa saat 'puasa disempurnakan'.

Memangnya ada orang yang berpuasa (karena iman) saat berada di perjalanan akan membatalkan puasanya hanya karena tergiur makanan dari warung yang buka? Lagi pula, apa ada yah pemilik warung yang sengaja membuka warung untuk menjerat orang yang berpuasa? Ataukah pemilik warungnya membuat dan sengaja memampang masakannya agar terlihat dari jalanan? Kecuali 'warung padang' dan 'seafood' yang biasa memang terlihat lauk pauknya sedang dimasak/dibakar atau dipajang dalam kaca, selebihnya adalah bahan yang belum jadi.

Dan masalah aroma, tidak mungkin ada orang yang berpuasa (karena iman) sengaja mendekat ke warung untuk mencium aromanya. Kalaupun ada yang sedang tidak sengaja, tentu takkan membatalkan puasanya hanya karena persoalan tergoda hal seperti itu.


Itulah makanya jelas ibadah puasa diserukan khusus untuk yang beriman saja.

"Wahai orang yang beriman. Telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa" (QS. Al Baqarah). Dan tentu dalam ayat selanjutnya dijelaskan lebih rinci persoalan puasa ini. Dimana ada toleransi dari Tuhan kepada orang beriman itu untuk dibolehkan tidak berpuasa dengan beberapa kondisi. Itulah adilnya Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.