Kamis, 15 Oktober 2015

Filosofi Air, Tanah, Api dan Udara

Dalam sebuah perjalanan di waktu lalu, saya menyerap ilmu dari seorang yang baru saya kenal dalam perjalanan.

Ada banyak hal yang disampaikannya, saya duduk berusaha mendengarkannya dengan amat baik.

Kita sebagai manusia dipenuhi oleh empat unsur kehidupan.
Api, Angin, Tanah dan Air. Masing-masing menjelaskan dirinya. Dan ini terangkum dalam meditasi yang kita lakukan setiap harinya.

Berdiri itu Api. Saat berdiri kita sedang melatih spirit/semangat dalam diri kita untuk tetap berkobar. Dalam hal ini kita membakar kemalasan dan sifat lain yang berkenaan dengannya.

Ruku itu Angin. Angin selalu bergerak maju, mendorong dan menggiring. Dengan ruku kita akan melatih diri untuk tetap istiqamah bergerak dalam ukuran yang seharusnya (tidak berlebihan dan tidak kerendahan).

Duduk itu Tanah. Tanah melambangkan ketabahan, ketenangan dan kesabaran. Dalam dimensi ini kita akan berlatih menguatkan kesabaran, tidak mudah terprovokasi. Dengan duduk menyentuh tanah, menyambungkan diri dengan inti Bumi yang tabah dan bergerak dalam kesabarannya, menjaga diri untuk selalu seimbang.

Sujud itu Air. Air adalah tawaddu. Selalu mengalir ke kerendahan, bagaimanapun tingginya berada. Air itu meresapi. Dengan sujud kita akan melatih diri dalam ketawadduan, rendah hati dan peduli.

Dan hebatnya, semua dimensi di atas terangkum dalam sebuah gerakan ritus yang diwajibkan.
"Maka, nikmat TuhanMu yang manakah akan (ingin) kau dustakan?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.