Senin, 06 Juli 2015

Kenapa Syiah Memperingati Kematian Insan Teladan?


Seseorang bertanya, "Kenapa mazhab syiah selalu memperingati kelahiran dan kematian para Imam?"
Saya tersenyum.
Kutanya padanya, 'Apa makna memperingati menurutmu? Bukankah itu adalah mengingat kembali? Dan dengan mengingat kembali tentu kita akan tahu bagaimana prosesi yang terjadi mengenai itu. Bahkan bisa sampai detailnya.

Apa tujuan kita memperingati? Agar kita bisa mengingat (tahu) tentang bagaimana kelahiran yang penuh rahmat dan kematian yang penuh hikmah dan pelajaran bagi kita.
Para Imam dan Nabi Saww beserta putrinya bagi kami mazhab syiah adalah teladan abadi. Apa yang dicontohkan dalam hidup mereka adalah petunjuk jalan lurus (sirat al-mustaqim). Untuk melalui jalan itu tentu harus tahu bagaimana para manusia suci itu melewatinya.
Para Insan Teladan itu adalah Idola yang kami terus ceritakan bagi anak-anak dan pemuda yang bermazhab syiah. Tujuannya adalah agar mereka tahu bagaimana jalan hidup Idolanya yang begitu wara', zuhud, tawaddu, istiqamah, sabar dan sifat mulia lainnya yang patut dicontoh.

Sehingga hari ini jika kalian tanya pada mereka yang bermazhab syiah siapa yang menjadi Idolanya, maka kalian tidak akan menemui nama artis disebut layaknya banyak anak dan pemuda hari ini yang dengan bangga menyebut sederetan nama artis, baik yang lokal sampai mancanegara.
Memperingati Kelahiran adalah mengambil kisah hidup bahwa dalam kesederhanaan mereka diridhai Tuhan. Mengingat kematian mengajarkan kita betapa para Imam memilih syahid demi menjaga risalah Nabi Saww.
Bukankah adalah sesuatu hal yang diidamkan oleh setiap muslim untuk menjemput kematian dengan syahid? Dan para Imamlah yang telah meneguk cawan kesyahidan itu.
Imam Ali As yang syahid di Bulan ramadhan ditikam kepalanya di mihrab saat sedang sujud dalam salat subuhnya. Tidak hanya itu, bahwa nyatanya Imam Ali As sudah mendapat kabar dari Rasulullah tentang kematiannya beberapa hari sebelumnya. Dan hebatnya bahwa justru Imam Ali As menyongsong kesyahidannya di dalam masjid dengan membangunkan sendiri Ibn Muljam (pembunuhnya; terlaknat) yang tidur dalam masjid Kufah. Adakah diantara kita yang tanpa keteladanan akan menyongsong kesyahidan sedemikian adanya saat tahu bahwa orang yang akan membunuh kita tepat di depan mata?
Tapi Ibn Muljam tidak dihentikan oleh Imam Ali As, karena sang Imam As tahu bahwa inilah saatnya bagi Imam mer3ngkuh cawan kesyahidan. Cawan yang akan dinikmati juga oleh para anak dan cucu-cucunya kelak. Dan tepat saat sujud pedang beracun itu menebas kepala imam. "Fuztu wa rabbil ka'bah" itulah yang diteriakkan sang imam sebagai bentuk kemenangannya meneguk cawn kesyahidan.
"Adakah kisah yang bisa kau ceritakan tentang bagaimana kematian dianggap kemenangan dari Idolamu?" (Kutanyakan padanya).

Sekarang, masihkah kau tak mengerti untuk apa tujuan dari peringatan-peringatan itu dilakukan?
Lihatlah anak-anak yang bertumbuh tanpa pernah mendengarkan kisah tokoh-tokoh semacam Nabi Saww dan keluarganya. Bukankah mereka besar dan bertumbuh dengan mengidolakan artis-artis korea? Amerika? Dan artis dari negara yang lain. Bahkan sebagian besar dari mereka mengalami 'neurosis obsesionalis' (meminjam istilah Sigmun Freud) dengan memasang poster-poster artis itu di kamar atau di laptopnya yang setiap malam mereka ingin bermimpi bersama idolanya itu?
Lihatlah pemuda yang tak punya teladan itu bertumbuh kehilngan identitasnya. Terjerat dalam narkoba dan banyak hal yang sungguh hanya untuk kepentingan duniawi. Diantara mereka lebih banyak yang suka belajar memainkan alat musik tanpa mau mengimbangi dengan pengetahuan agamanya.
Sekarang ceritakan padaku, apakah tidak penting memperingati kematian dan kelahiran untuk mengabil teladan?
Katamu itu tak pernah dicontohkan Nabi?
Nabi tak perlu banyak mencontohkan karena semasa hidup baginda adalah teladan abadi. Namunpun demikian baginda tetap saja pernah menceritakan bagaimana kisah Para Nabi terdahulu lewat Al Qur'an dengan memberikannya ucapan selamat.

Jadi apakah kau akan lebih memilih anak-anak atau dirimu sendiri diceritakan kisah romeo dan juliet atau kisah-kisah melow lainnya? Ataukah kamu lebih memilih mencari riwayat hidup artis korea dengan mengetahui semua kesukaannya dan latar belakangnya?
Memperingati kematian bagi kami itu menjadi hal yang penting dan utama untuk dilakukan. Selain untuk mengenal dan mengetahui perjuangan Insan teladan juga untuk membuat hati kami menangis saat mengenang bagaimana Keluarga Nabi Saww dirampas hak dan dibunuh oleh orang yang mengaku sebagai umat Rasulullah sendiri. Dengan kisah itu kami menangis, hati yang menangis akan menjadi lembut. Dam dengan itu meneguhkan hati kami untuk tetap mencintai baginda Nabi Saww dan Ahlul Baytnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.