Senin, 19 September 2016

Mempercayai Harapan

Mempercayai Harapan

Hanya segelintir yang tahu bagaimana kita bersabar menenun perasaan.
'Kenapa kau masih bersikeras merawat harapanmu?', tanyamu ketika itu.
Aku tertegun, merenung sendiri memikirkan pertanyaanmu.
Aku tak tahu alasannya, tapi aku hanya mempercayai harapan itu.

Bagimu aku terlalu nekat mempertaruhkan banyak hal.
Tapi itu adalah keyakinanku, itu harapan yang kupercaya.
Sebab aku tak ingin mengenangmu di sisi hujan yang menitih.
Aku ingin bersamamu menanti pelangi saat hujan berhenti.

'Apakah takdir akan bersikap baik untuk kita?'
'Ya', takdir akan selalu baik bagi mereka yang terus mempercayai harapannya.
Aku percaya pada mantra-mantra yang dilesatkan ke langit.
Mantra yang akan menjaga harapan kita.

'Kenapa kau masih ingin bertahan?'
Menjadi sulit bagiku untuk bisa pergi.
Seakan kakiku mengalami kelumpuhan jika berpikir untuk melangkah.
Aku tertawan pada rindu yang belum usai untukmu.

Kenapa kau masih disini bersamaku?
Sebab langkah yang kau ayungkan tak pernah beranjak dari bayanganku.
Kita telah dirawat dari mantra-mantra yang melesat ke langit.
Sebab aku selalu yakin pada harapan yang ada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.