Jumat, 12 Februari 2016

L G B T; Mereka Butuh Kasih Sayang



Akhirnya saya menyempatkan diri untuk menulis tentang LGBT yang memang lagi hangat-hangatnya. Iyalah mereka memang kaum yang sangat butuh kehangatan.
Sebenarnya mereka ini sudah lama adanya. Tapi kenapa baru akhir-akhir ini diributkan?
Hampir semua kalangan merasa resah dan gelisah menyikapi fenomena ini. Ada yang bersusah payah sampai lemah lesuh untuk menolak namun ada pula yang dengan "upaya rasionalisasi" mencoba menjelaskan agar LGBT ini bisa dimaklumi adanya.
Saya pun akhirnya tak tahan juga ikut menuliskan sekenanya saja bagaimana kerisauan dalam benak berkecamuk mencak-mencak ingin meledak. Karenanya sebelum ledak, mending saya ikut menuliskannya.
Jadi pada posisi ini kita bisa melihat bahwa hasrat kasih sayang pada manusia itu memang hal yang sulit ditolak. Hanya saja yang salah adalah kekeliruan dalam menyalurkan hasrat itu. Padahal Tuhan dari awal sudah menjelaskan fitrah dari penciptaan manusia. Diciptakannya Adam dan Hawa. Bukan Adam dan Hendra. Itu menjadi bukti bahwa lelaki seharusnya berpasangan dengan perempuan. Bukan sesamanya.

Tapi, tak ingin dianggap bersalah. Kaum LGBT ini menempatkan diri mereka sebagai makhluk yang harus menerima takdir tercipta sedemikian adanya. Hingga mereka seakan memelas kasih agar kita memaklumi perilaku mereka dengan menganggapnya mereka terjangkit gen yang tak bisa ditolaknya.
Tapi apa iya mereka ini terlahir seperti itu?
Rasanya saya tidak perlu menuliskan kembali beberapa pendapat ahli mengenai itu.

Sebelum mengakhiri.
Saya ingin menyampaikan satu hal yang sekenanya tadi.

LGBT ada di sekirar kita. Jangan jauhi mereka dengan melihatnya seperti makhluk yang sangat hina dan menjijikan karena justru itu yang membuat mereka memilih untuk tetap bertahan dalam komunitas LGBT itu. Karena mereka merasa ada yang peduli dengannya meskipun hanya dimamfaatkan.
Berhentilah mengampanyekan diri sebagai orang yang "terlanjur suci" sampai ingin meludah di muka kaum LGBT itu. Kalau anda tahu pelaku LGBT yang ada, maka sebisa mungkin rangkullah mereka. Keluarkan mereka dari 'dunia hitam' yang pekat kelam itu.
Karena sesungguhnya mereka adalah makhluk yang butuh kasih sayang dari sekitarnya. Karena tak mendapatkannya maka mereka terperangkap dalam persepsi bahwa mereka ditakdirkan hidup sebagai LGBT. (Saya kira demikian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bacalah, kemudian menuliskannya kembali. Buatlah sesuatu untuk dikenang.